Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Terbang dengan Pesawat Saat Pandemi Covid-19

1 Juli 2020   11:40 Diperbarui: 1 Juli 2020   11:30 336
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Di atas pesawat (foto Nur Terbit)

"Saya sekarang lagi menuju Bandara Soeta Jakarta, mau terbang ke Balikpapan. Saya sudah rapid test semalam di Siloam Hospital," kata satu teman lagi, menginfokan pagi ini.

Klien saya yang lain, bekerja di luar negeri. Saat liburan, dia pulang kampung, dan minta tolong diuruskan proses perceraiannya dengan suami di pengadilan agama di Jakarta.

Setelah menandatangani surat kuasa, dia balik lagi ke luar negeri. Bekerja seperti biasa, sambil menunggu jadual sidang. Rencananya, jika menjelang hari sidang, dia akan ke Indonesia, cuti untuk bisa hadir di persidangan.

Ternyata Corona datang. Penerbangan ke Jakarta ditutup. Tentu saja tak bisa memenuhi panggilan sidang. Saya sebagai lawyer, mewakili di sidang perdana. 

Alhamdulilah masih aman. Tapi ketika berlanjut ke sidang mediasi, hakim "ngotot" minta dihadirkan klien kami (prinsipal) ke ruang sidang. Bagaimana caranya, apa mau nekat melawan Corona?

Untungnya ada solusi dari hakim. Klien saya cukup mengirim surat "kuasa istimewa" kepadw saya untuk diwakili di acara sidang mediasi. 

Beres? Ternyata belum. Surat yang dikirim dari luar negeri, memerlukan waktu berhari-hari untuk sampai ke Jakarta. Tidak boleh diemail lalu diprit out. Harus dokumen surat asli.

Kenapa? katanya sih suratnya dikirim melalui pos udara, alias diangkut oleh pesawat terbang. Tapi nunggu lagi kapan ada penerbangan ke Jakarta di masa darurat Corona. Owalah...

TERTAHAN DI KAMPUNG

Adik sepupu saya, tak berbeda jauh pengalamannya terbang di musim pandemi. 

Karena baru saja mutasi dari salah satu daerah provinsi di Sulawesi ke salah satu kantor kementerian di Jakarta, maka ia masih harus bolak-balik terbang sekali seminggu, Makassar-Jakarta pergi pulang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun