Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

12 Jam Nyetir Santai Jakarta-Solo

15 November 2019   09:18 Diperbarui: 15 November 2019   09:18 2690
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inilah tim kami ke Solo (foto Nur Terbit)

Kota Solo atau Surakarta di Jawa Tengah, memang bukan daerah asing bagi saya. Beberapa kali saya bolak-balik ke kampung Presiden Joko Widodo ini.

Baik datang ke Solo sebagai wartawan, turis domestik, maupun sebagai pribadi yang berburu cinta. Cieh...Kali ini, saya datang ke Solo lagi sebagai pengurus satu organisasi kedaerahan: Kerukunan Keluarga Sulawesi Selatan (KKSS). 

Paguyuban para perantau 4 etnis ini: Bugis, Makassar, Toraja, Mandar seluruh Indonesia bahkan dari luar negeri, menggelar musyawarah besar (Mubes) 15-17 November 2019. Saya hadir mewakili pengurus KKSS Kota Bekasi, Jawa Barat.

Sebagai wartawan, tentu saja saya jugalah akrab dengan Solo, sebagai kota tempat lahirnya organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) ini. Bahkan, hanya di kota inilah yang memiliki Museum Pers. Daerah lain belum ada.

Di kota "Bengawan Solo" -- nama lagu populer karya musisi Gesang yang lekat dengan kota ini -- saya pernah mengirim dokumen pers terkait Museum Pers.

Kumpulan kliping tulisan dan berita, saya jilid lalu dikirim ke museum ini. Harapannya, sederhana saja. Kliping tersebut sebagai  sumbangsih kecil sebagai wartawan untuk dunia pers.

Pengalaman lain tentang Solo, ketika saya dengan tidak sengaja meliput kasus Abubakar Ba'asyir, yang dituduh tokoh teroris, saat dijemput paksa dari rumah sakit PKU Muhammadiyah, tempat beliau dirawat. Pengasuh pondok pesantren Al-Amin, Ngeruki, Solo ini kemudian diterbangkan ke Jakarta. 

Saya dan teman-teman jurnalis dari Jakarta yang sedianya ke Solo mau meliput pagelaran wayang, tiba-tiba harus pindah lokasi liputan ke Abubakar Ba'asyir. Seperti yang pernah saya catat dan dimuat di Harian Terbit, tempat saya bekerja, penjemputan paksa ini menajdi berita head line karena berakhir rusuh. Aparat keamanan, sempat bentrok dengan para santri, yang mempertahankan kiai mereka.

Eh iya, dari awal tulisan, saya juga menyinggung Kota Solo sebagai obyek wisata, tepatnya lokasi tempat saya pernah berburu cinta. Mencoba menjalin asmara dengan putri Solo, namun gagal berjodoh. Lah, baru PDKT (baca : pe de ka te), belum sampai jadian, tapi sudah langsung putus. Baru mau jatuh cinta, tapi langsung patah hati. Oooowww.... (nanti saya bikin tulisan tersendiri deh, hehe..)

MEMPERSIAPKAN PERJALANAN

Sebelum berangkat, saya sudah googling dan banyak tanya ke teman di grup Whatsapp, tentang rencana perjalanan darat dengan menyetir mobil sendiri ke Solo via jalan tol. Kira-kira berapa estimasi biaya tol dan bensin?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun