Mohon tunggu...
Nur Terbit
Nur Terbit Mohon Tunggu... Jurnalis - Pers, Lawyer, Author, Blogger

Penulis buku Wartawan Bangkotan (YPTD), Lika-Liku Kisah Wartawan (PWI Pusat), Mati Ketawa Ala Netizen (YPTD), Editor Harian Terbit (1984-2014), Owner www.nurterbit.com, Twitter @Nurterbit, @IniWisataKulin1, FB - IG : @Nur Terbit, @Wartawan Bangkotan, @IniWisataKuliner Email: nurdaeng@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Pengalaman Naik Kapal Pelni #Diwawancarai Wartawan Pelabuhan

17 April 2015   11:51 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:59 1372
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_361253" align="aligncenter" width="604" caption="Sumber foto: Nur Terbit -- Kapal Pelni menjelang sandar di dermaga Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara "][/caption]

Jumat menjelang siang, saya masih berkutat di depan laptop sambil googling di internet. Buka-buka website dan berselancar mencari berbagai informasi. Tiba-tiba ada pesan inbox di wall facebook saya. Seperti biasa, saya akan selalu menjawab setiap pertanyaan dari teman fesbuker. Tapi kali inipertanyaannya lain. Mau wawancara jarak jauh via inbox sekitar pengalaman saya selama ini naik kapal Pelni.

Tidak salah nih? Pikir saya. Masak jeruk makan jeruk? Maksudnya, masak wartawan diwawancarai oleh sesama wartawan? Namun karena berbagai pertimbangan, akhirnya tawaran wawancara oleh wartawan komunitas media pelayaran tersebut saya terima. Lalu wawancara pun berlangsung. Percakapan obrolan melalui inbox facebook itu pun dimulai sekitar satu jam yang lalu. Berikut petikannya.

Assalamu'alaikum Bang....Selamat pagi. Mohon ijin mengutip tulisan pengalaman naik kapal Pelni.

Waalaikumussalam.....Pagi juga (Saya baru ingat, memang saya banyak menulis tentang pengalaman naik kapal Pelni, baik di blog, maupun artikel lepas. Bahkan, satu di antaranya berhasil memenangkan lomba tulis pengalaman mudik dengan kapal laut, di selenggarakan oleh online sebuah harian pagi nasional terkemuka, cieh...hehe)

Juga mau tanya Bang, apa pendapat Abang tentang layanan Pelni sekarang? Apa saran abang tentang Pelni di tengah persaingan dengan moda transportasi udara? Terima kasih ya Bang. Selamat pagi. Sukses selalu, aamiin

Siap...silahkan,, ngomong2 ini dengan siapa? Apa dengan admin komunitas pelayaran? Dengan Abu ya? (Saya menyebut nama seorang teman, Abu, wartawan tabloid khusus liputan dunia maritim, pelayaran dan kegiatan pelabuhan)

Oh ya saya bukan Abu Bakar.

Lalu siapa dong? Sebelum lanjut jawab pertanyaan kelebihan kapal laut

Saya yunior abang. Masih belajar jurnalistik. Saya kenal baik temen2 wartawan di pelabuhan: Abu Bakar, Adikar, Wilam, dll. Saya anak buahnya Nirwanto Ki S Hendrowinoto anak buahnya Djoko Yuwono juga. Lima tahun ini coba peruntungan di pelabuhan. Salam kenal. salam hormat buat senior...

OK kita lanjut ngobrolnya....

Hehe. Makasih ya Bang. Apa kelebihannya naik kapal laut dibandingkan dengan kapal udara? Oh ya saya bukan Abu Bakar.

Lalu siapa dong? Sebelum lanjut jawab pertanyaan kelebihan kapal laut...

Saya Dwi, Bang.....

OK kita lanjut ngobrolnya....

Hehe. Makasih ya Bang. Apa pendapat Abang tentang layanan Pelni sekarang?

Pelayanan Pelni sudah jauh lebih baik dibanding masa lalu. Pembelian tiket sudah gampang karena hampir semua travel menjual tiket selain di loket penjualan tiket Pelni di Kemayoran ,Jakarta Pusat.

Apa saran Abang? tentang Pelni di tengah persaingan dengan moda transportasi udara?

Saran saya, pelayanan harus lebih ditingkatkan lagi. Juga, armada baru yang lebih bagus perlu ditambah termasuk memperluas rute pelayaran. Faktor kebersihan dan keamanan, serta kenyamanan bagi penumpang di atas kapal harus tetap dijaga. Kenapa? ya, sebab saya sebagai penumpang kapal Pelni, terus terang pernah dicopet hehehehe........

Di mana tuh Bang?

Itu terjadi di atas KM Kambuna. Saya mengalami sendiri dalam pelayaran dari Pelabuhan Tanjung Priok ke Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar.

Selain itu, saran saya agar gerak calo tiket dipersempit, begitu juga oknum yang jual lapak/ruang kosong di pojok-pojok hingga di bawah tangga kapal, harus diberantas...

Apa saran Abang buat Pelni di tengah persaingan dengan moda transportasi udara?

Saya kira semua ini, termasuk peningkatan pelayanan dan jaminan keamanan serta kenyamanan penumpang,  bisa dijadikan modal untuk bersaing dengan moda transportasi lain. Sekarang tarif pesawat dengan kapal laut sudah hampir sama. Kalau Pelni bisa meningkatkan pelayanan, saya kira orang akan beralih lagi ke transportasi kapal laut, terutama saya sekeluarga, kalau mau pulang kampung ke Makassar naik kapal Pelni saja hehehe...

[caption id="attachment_361254" align="aligncenter" width="600" caption="Sumber foto: Nur Terbit -- Bersama putri sulung di atas kapal Pelni KM Dempo, dalam pelayaran dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menuju Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara"]

1429246104117611566
1429246104117611566
[/caption]

Ohya, pertanyaan saya belum Abang jawab. Apa kelebihannya naik kapal laut dibandingkan dengan kapal udara?

Kelebihan kapal laut dibandingkan dengan pesawat udara, menurut saya, perjalanan dengan kapal laut itu lebih santai. Selain itu, sesama penumpang lebih familiar dengan penumpang lain, bisa menikmati pemandangan dengan pengalaman unik selama pelayaran,. Bagi yang membawa barang/pedagang, bisa leluasa dibanding dengan pesawat yang hanya dibatasi 15 kg.

Ohya, nanti dimuat di mana nih hasil wawancaranya? Tolong kabarin ya kalau sudah dimuat...

Siaap. Ok, nanti saya kirim link-nya ya?

Satu lagi Bang. Selain pengalaman buruk pernah kecopetan, tentu ada pengalaman berkesan selama naik kapal Pelni. Apa yang Abang bisa share tentang pengalaman ini?

Saya termasuk pengguna setia kapal Pelni karena harga tiketnya yang bisa terjangkau hahaha..... Mulai sejak masih KM Tampomas II, terus berlanjut ke era Kerinci, Kambuna, Rinjani, Umsini, Dempo, Bukit Siguntang…

Lanjut Bang..

Yang berkesan, Pertama, saya pertama kali ke Jakarta berlayar dengan KM Tampomas II sebelum tenggelam. Lalu ketika mau menetap di Jakarta, berangkat dengan Kerinci era 1980-an.

Kedua, Yang paling berkesan, saya kecopetan di atas KM Kambuna dalam pelayaran Tanjung Priok-Makassar. Dompet berisi uang gaji, THR, ludes tidak berbekas, padahal itu dikumpulkan dengan susah payah dan siap-siap mau mudik lebaran. Wah sedih banget deh....

Tapi dengan kapal Pelni juga, saya punya kesan indah karena sebagai pengantin baru, saya sempat berbulan madu di atas KM Kambuna dalam pelayaran Makassar-Tanjung Priok. Sehari setelah duduk di pelaminan di Makassar, saya memboyong istri ke Jakarta dengan KM Kerinci tahun 1986.

Wow, mantap Bang. Masih inget gak, harga tiket waktu pertama kali naik kapal Pelni sampai yang terakhir kali?

Pertama kali naik kapal Pelni era KM Tampomas II thn 1980-an, tiket ekonomi masih di bawah Rp100.000. Terakhir kali naik kapal dengan KM Dempo, sekitar tahun 2010 bersama keluarga pulang mudik ke Makassar, harga tiket ekonomi sudah Rp380.000/orang. Sengaja pilih mudik dengan kapal laut, sebab kalau naik pesawat sekeluarga, bisa jebol dompet dan tabungan hahahaha....

Ok, terima kasih Bang infonya. Saya mohon ijin mengutip secara lengkap nama abang di tulisan nanti ya. Terima kasih. Selamat beraktivitas. Salam.

Ok sama2, salam buat teman2 di komunitas...

Ok, terima kasih. Insya Allah saya sampaikan.

Percakapan obrolan berakhir..... Saya menutup laptop dan siap-siap berangkat ke mesjid untuk sholat Jumat...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun