Mohon tunggu...
Dadan Mardani
Dadan Mardani Mohon Tunggu... Praktisi Pendidikan

Pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang cerah

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tutupnya Tupperware, Terbukanya Kenangan

20 April 2025   15:05 Diperbarui: 22 April 2025   19:21 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ibu dan anak berbagi momen sederhana di dapur, ditemani  Tupperware penuh kenangan. (Gambar: Meta, 20

Bunyi "Klek" yang Masih Terngiang

Saya masih ingat betul---Tupperware pertama di rumah kami adalah kotak biru transparan dengan tutup putih yang bunyinya khas saat dikunci: klek. Wadah itu selalu muncul saat Lebaran, penuh kue kering yang renyah, dan diatur rapi oleh tangan ibu. Kini, setelah 33 tahun, Tupperware resmi menutup operasinya di Indonesia. Bukan hanya tutup wadahnya, tapi juga tutup bisnisnya.

Padahal, bagi banyak keluarga, Tupperware bukan sekadar tempat makan. Ia adalah bagian dari ritual rumah tangga, simbol rapi dan bersih, serta harta karun kecil di lemari dapur.

Tupperware Lebih dari Produk

Dibanding wadah plastik biasa, Tupperware punya "aura" yang lebih elegan. Dulu, memilikinya adalah kebanggaan tersendiri, bukan cuma karena mahal, tapi juga karena tahan lama dan eksklusif. Bahkan banyak ibu rumah tangga yang menjadi reseller Tupperware dan membangun komunitas lewat "arisan katalog".

Yang membuatnya istimewa:

  • Desain ergonomis dan tahan lama
  • Penutup kedap udara, makanan lebih awet
  • Identitas sosial: "Punya Tupperware = rumah tertata"

Kenangan yang Melekat di Dapur dan Hati

Tupperware tidak hanya menyimpan makanan, tapi juga menyimpan cerita. Ada yang menyimpan bekal sekolah, ada yang jadi wadah nasi kuning saat acara hajatan, atau tempat kue yang tak boleh disentuh sebelum tamu datang.

Saya masih ingat ibu yang selalu bilang, "Hati-hati nutupnya, jangan rusak, ini mahal." Dan setiap kali ada Tupperware baru, rasanya seperti dapat hadiah emas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun