Bunyi "Klek" yang Masih Terngiang
Saya masih ingat betul---Tupperware pertama di rumah kami adalah kotak biru transparan dengan tutup putih yang bunyinya khas saat dikunci:Â klek. Wadah itu selalu muncul saat Lebaran, penuh kue kering yang renyah, dan diatur rapi oleh tangan ibu. Kini, setelah 33 tahun, Tupperware resmi menutup operasinya di Indonesia. Bukan hanya tutup wadahnya, tapi juga tutup bisnisnya.
Padahal, bagi banyak keluarga, Tupperware bukan sekadar tempat makan. Ia adalah bagian dari ritual rumah tangga, simbol rapi dan bersih, serta harta karun kecil di lemari dapur.
Tupperware Lebih dari Produk
Dibanding wadah plastik biasa, Tupperware punya "aura" yang lebih elegan. Dulu, memilikinya adalah kebanggaan tersendiri, bukan cuma karena mahal, tapi juga karena tahan lama dan eksklusif. Bahkan banyak ibu rumah tangga yang menjadi reseller Tupperware dan membangun komunitas lewat "arisan katalog".
Yang membuatnya istimewa:
- Desain ergonomis dan tahan lama
- Penutup kedap udara, makanan lebih awet
- Identitas sosial: "Punya Tupperware = rumah tertata"
Kenangan yang Melekat di Dapur dan Hati
Tupperware tidak hanya menyimpan makanan, tapi juga menyimpan cerita. Ada yang menyimpan bekal sekolah, ada yang jadi wadah nasi kuning saat acara hajatan, atau tempat kue yang tak boleh disentuh sebelum tamu datang.
Saya masih ingat ibu yang selalu bilang, "Hati-hati nutupnya, jangan rusak, ini mahal." Dan setiap kali ada Tupperware baru, rasanya seperti dapat hadiah emas.