Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

[Wisata Penang] Mencicipi Kuliner Penang

9 April 2019   14:04 Diperbarui: 9 April 2019   16:47 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu sudut di George Town, Penang | dok pribadi

Wisata ke Penang ini sebenarnya tidak direncanakan. Jadi tadinya aku mau besuk sepupu yang sakit di Medan, tapi harga tiket pesawat ke Medan harganya minta tolong, sekitar Rp. 3,1juta PP. Nah berhubung sepupu ini rencananya menjalani pengobatan selama sebulan, isenglah lihat tiket ke Penang, ternyata hanya sekitar Rp. 800.000 PP. Akhirnya kita pun mutusin untuk besuk ke Penang, sekalian jalan-jalan. 

Cuma ya booking tiketnya nggak bisa mepet, aku dapat harga tiket termurah 3 minggu kemudian, untuk berangkat tanggal 24 Februari 2019 pagi jam 05.25 WIB naik Citilink Rp. 405.ooo dan pulangnya tanggal 26 Februari 2019 jam 16.55 Waktu Penang naik Air Asia Rp. 383.650. Jadi PP hanya Rp. 788.650. Murah banget sementara, aku cek tiket ke Medan di tanggal segitu PP Rp. 3.160.000.

Seminggu menjelang keberangkatan, alhamdulillah sepupu aku membaik, jadi nggak perlu sebulan di Penang, bisa bolak-balik aja berobatnya. Berhubung tiket promo, jadi kalau cancel, hangus, timbang sayang, yah udah lah, jalan-jalan aja. Dan mulai cari-cari info tujuan wisata dan kuliner di Penang.

Sebelum aku cerita tempat-tempat wisata yang aku kunjungi di Penang, aku cerita tentang kuliner yang sempat aku cicipi, dengan info yang sangat terbatas. Mana banyak yang bilang, kuliner di Penang kurang enak. 

Beruntung berangkatnya naik Citilink, jadi walau berangkat sebelum subuh, belum sarapan, tapi di pesawat dapat makan. Lumayan buat ganjel perut, walau rasanya biasa aja.

Nasi Kandar Kassim Mustafa

Sebenarnya nggak niat ke sini, jadi habis capek ngantri di Penang Hill (Bukit Bendera), mau makan siang bingung. Cari info di Google kok nggak ada yang menarik. Karena masih ragu sama kuliner Penang, akhirnya nemu Pecel Lele, ya udah ketauan ke situ. Naik Grab ke lokasi, eh malah restorannya tutup. Bingung dah mau kemana.

Akhirnya supir Grab menawarkan kuliner khas Penang yang paling ngetop dan halal, lumayan juga ke lokasi kedua, agak muter, karena jalannya searah, tapi si supir Grab nggak mau dibayar lebih. Ternyata tempat yang ditawarkan oleh supir Grab adalah Nasi Kandar Kassim Mustafa.

Nasi Kandar | dok pribadi
Nasi Kandar | dok pribadi

Pas lihat orang yang lagi makan, kok eneg ya dicampur kuah kari gitu. Kami pun minta agar kuahnya nggak usah dicampur dengan nasinya. Aku pilih lauknya udang, yang lain ada yang milih ayam dan cumi. Rasanya sih lumayan enak, walau agak nggak cocok dengan lidah aku, karena rempah-rempahnya terlalu kerasa, apalagi kalau nasinya dicampur dengan kuah karinya, tambah kuat rasa rempahnya.

Porsinya lumayan banyak, jadi penuh perjuangan ngabisinnya. Untuk minumnya kami pesan Es Jeruk. Agak bingung yang datang Es Teh, yang diperasin jeruk kecil gitu. Bukan jeruk limo, tapi jeruk peras, tapi segede jeruk limo. Kalau di Penang jeruk itu namanya limau, sama seperti orang Sumatera yang berbahasa Melayu. Pas kita tanya, ini Es Jeruk? Pelayannya bilang, iya ini Es Jeruk. Ok diluar dari bayangan. Tapi untungnya, rasanya enak, suegeeerrr, jeruknya kerasa banget. 

Untuk harga, kami makan berempat total kena RM 66. Nggak mahallah hitungan untuk makanan dengan menu seperti itu.

The Little Nyonya Cuisine

Untuk makam malam, kami memutuskan ke Mal, biar sekalian bisa lihat-lihat. Nggak tau lihat apa, intinya pengen tau Mal di Penang aja. Setelah cari info di Google, kami pilih ke Plaza Gurney. Nah kita berangkat dari hotel habis Isya, secara di sana Isya jam setengah sembilan malam, jadilah sampai di Mal kemalaman. Sementara Mal, tutup jam 10 malam. Ya udah berarti nggak jadi lihat-lihat, langsung cari makan aja.

dok pribadi
dok pribadi

Pas lihat-lihat restoran, kok banyak yang ditulisin NON HALAL. Mulai ragu ini mau makan apa, ada juga yang ada tulisan HALAL. Terus suami aku lihat satu restoran yang ramai banget pengunjungnya. Tapi kok nggak kelihatan tulisan HALAL atau NON HALAL. Nanyalah sama kasirnya, halal nggak. Katanya HALAL.

Inget kata saudara aku, kalau di Malaysia, kalau restorannya NON HALAL, dia pasti akan kasih tau. Karena bila ketauan restoran NON HALAL menerima pelanggan muslim, restorannya akan kena denda. Wah sepertinya hal ini juga bisa dicontoh di Indonesia.

edisi narsis | dok pribadi
edisi narsis | dok pribadi
edisi narsis | dok pribadi

Lalu akhirnya kami masuk ke restoran The Little Nyonya Cuisine ini. Begitu buka menunya, kok kayaknya enak-enak ya. Kami pun pesan Cumi Nyonya Chilli Squad, Black Pepper Beef, Sambal Kangkong dan Sambal Ikan Bilis Otak. Untuk minumnya Honey Mint Matcha, dan dessert Bubur Chacha with Ice Cream.

Black Pepper Beef | dok pribadi
Black Pepper Beef | dok pribadi

Mari kita review rasanya satu per satu. Untuk Black Pepper Beef, tampilannya nggak meyakinkan, udah mikir, ini jangan-jangan rasanya aneh. Ternyata pas dicobain, rasanya maknyuusss.. Beda dengan kebanyakan Sapi Lada Hitam yang ada di Indonesia, tapi punya cita rasa tersendiri, yang pas buat lidah aku, perpaduan paprika dan bawang bombay merah juga lada hitamnya pas banget. 

Cumi Nyonya Chilli Squad | dok pribadi
Cumi Nyonya Chilli Squad | dok pribadi

Kalau Cumi Nyonya Chilli Squad, dari penampakannya sudah menggiurkan dan rasanya diluar ekspektasi. Aku pikir kayak saus padang gitu, ternyata beda, rasanya maknyuuus banget daah. Memanjakan lidah aku banget. Pedasnya pas, cuminya matangnya pas dan kacang panjangnya nggak layu. Sepertinya dikasih sedikit saus tiram.. Kayaknya yaa.. (edisi sotoy). Yang penting enyaakk bingits laaah..

Sambal Kangkong | dok pribadi
Sambal Kangkong | dok pribadi

Sedangkan untuk Sambal Kangkong (kangkung) rasanya mirip dengan kangkung balacan, cuma bumbunya lebih medok, dan ada udangnya yang lumayan banyak dan matengnya pas. Rasanya juga jozzzz.. Sedeeeppp.. 

Sambal Ikan Bilis Otak | dok pribadi
Sambal Ikan Bilis Otak | dok pribadi

Untuk Sambal Ikan Bilis Otak ini, sebelumnya kita tanya, kayak tahu atau tofu bukan? Katanya iya. Tapi pas dicobain, rasanya nggak cocok sama lidah kita. Nggak ada rasa tahu sama sekali, lebih kayak siomay di goreng, tapi bumbunya aneh. Akhirnya menu ini nggak habis, tersisa 2 potong. Nggak sanggup maksain ngabisin.

Honey Mint Matcha | dok pribadi
Honey Mint Matcha | dok pribadi

Ini minuman paling pas untuk makan masakan di atas,  Honey Mint Matcha. rasa madu dan mint-nya pas banget dan suegeeerrr. Selain itu kami coba pesan 1 dessert Bubur Chacha with Ice Cream, sayang lupa difoto, tapi ada kok di foto yang bareng-bareng di atas, cuma nggak terlalu kelihatan. Dessert itu rasanya enak banget, nggak terlalu manis, ada ubi jalarnya, ada sagu mutiara, es krim vanila dan dikasih susu juga santan. Enak banget dah. Jadi pengen nyoba bikin sendiri, kayaknya cocok buat takjil.

Total makan di Little Nyonya ini RM 129, harganya bebetelah dengan harga restoran di Mal-mal Indonesia. Menurut aku dengan rasa masakan yang seperti itu dan menu yang begitu, harganya wajarlah.

_______

Di hari berikutnya, kami sarapan di hotel, ditawarin, mau nasi goreng atau mie goreng. Terus milih nasi goreng, yang rasanya nggak pas untuk lidah aku, enakan nasi goreng bikinan sendiri. *kepedean. hahaha. Tapi lumayan adan roti-roti, bisa dibakar, bisa nggak. Yah maklumlah namanya juga nginep di hotel bintang 3.

Durian Cendol

Berhubung jadwal hari itu ngiderin George Town, ngukur jalan di sekitar hotel. Secara di Penang itu panas banget, mana wisata di Gerage Town itu emang kudu jalan muterin semua tempat, jadi pas lihat ada Es Durian Cendol langsung ngecezzz. Mampirlah kita ke sana.

Es Cendol Durian | dok pribadi
Es Cendol Durian | dok pribadi

Rasanya beda dengan es cendol ataupun es dawet di Indonesia, mulai dari cendolnya sampai kuahnya. Durian Cendol ini kayak dikasih sirup apa gitu, rasa sirup jaman dulu, katanya sih itu gula Melaka, terus dikasih susu kelapa dan kelapa mudanya tuh mudaaaaa bangeeeet, juga dikasih jagung. Rasa seger banget, nggak terlalu manis, jadi pas untuk pelepas dahaga. Walau berbeda dengan es cendol Indonesia, rasa Durian Cendol ini mantullah.

Harganya juga nggak mahal, kita pesan 2 Es Durian Cendol, 1 Es Cendol dan 1 Nanas Potong, total RM 49.

Setelah capek muter-muter, kita kembali ke hotel, dan makan siang pake rendang, bawa bekel dari Indonesia. Orang Minang mah gitu, kemana-mana bawa rendang. Jadi inget  Ariel Noah bawa rendang jauh-jauh ke Hakuba Jepang. Eaaaa kenapa jadi nyangkut ke Ariel. Hihihi.

dok pribadi
dok pribadi

Sorenya pengen nikmatin sunset di Pantai Batu Ferringhi, eh kita ke sana jam 5 sore ternyata masih terang banget, secara di Penang maghrib jam setengah delapan, jadi sunsetnya pasti jam tujuh-an. Untungnya supri Grab nurunin kita di Starbucks. Jadi lumayanlah ngopi-ngopi cantik dulu.

Nurul Ikan Bakar Special

Habis dari Pantai kami ke Mal lagi, kali ini ke Queensbay Mall. Konon katanya Mal paling gede di Penang. Jauh sih dari Pantai, ujung ke ujung. Terus lihat barang diskon, jadi dah belanja belanji kita. Eh kita selesai belanja jam setengah sepuluh malam, pas ke foodcourt nya, udah tutup dong, padahal Mal kan tutup jam sepuluh, tapi foodcourt tutup duluan ternyata.

Langsung bingung mau makan di mana. Searching lah Mbah Google, cari resto yang buka sampe pagi dan dekat situ. Untung nemu resto yang dekat situ, bukanya dari jam 5 sore sampai jam 1 pagi dan menunya pun sepertinya menarik.

dok pribadi
dok pribadi

Sampai sana sekitar jam setengah 11 malam, kami pesan ikan bakar, cumi goreng tepung dan kangkung goreng belacan. Pas ditanya mau ikan apa. Kita bingung, terus nanya yang paling enak apa. Katanya ikan jenahak. Ya udah ngikut aja. Pas cari info di Google ternyata ikan jenahak itu ikan kakap putih.

Ikan Jenahak Bakar | dok pribadi
Ikan Jenahak Bakar | dok pribadi

Ikan bakarnya rasanya enak, jadi bumbunya semua dihalusin, ada cabainya juga, jadi rasanya ada pedas dan gurihnya. Cucoklah sama lidah aku.

Cumi Goreng Tepung | dok pribadi
Cumi Goreng Tepung | dok pribadi

Cumi Goreng Tepung-nya juga enak, mateng cumi dan tepungnya pas banget. Terus sambelnya rasanya jozzzz gandozzz. Sebenernya kita nggak tau sih itu sambal untuk cumi goreng tepung atau untuk ikan bakar-nya tapi yang jelas enak bingits.

Kangkong Goreng Belacan | dok pribadi
Kangkong Goreng Belacan | dok pribadi

Untuk kangkungnya rasanya biasa sih, menurut aku nggak kerasa belacannya. Tapi rasanya enak kok. Pas bumbunya. Dan kami pesan minumnya standarlah es teh manis.

dok pribadi
dok pribadi

Total harga makan di sini dengan menu di atas RM 104, sesuailah ya harga dengan menu dan rasanya.

Besoknya sarapan kembali di hotel, kali ini milih mie goreng. Mie gorengnya juga rasanya aneh, tapi lebih lumayanlah dari nasi gorengnya.

Queens Hall Food Court Queensbay Mall

Jadi ceritanya pas belanja kemarin, tante aku sepatunya salah nomer, jadi kudu balik lagi ke Queensbay Mall buat nukerin sepatu. Untung mal-nya searah ke bandara. Jadi sekalian pulang, bawa-bawa koper dah ke mal. Nah kemarin malam gagal makan di sini, akhirnya sebelum pulang, kita makan siang di sini.

Asam Pedas Ikan Pari | dok pribadi
Asam Pedas Ikan Pari | dok pribadi

Kita pesan Asam Pedas Ikan Pari dan minumnya Honey Lemon Ice. Kecuali suami aku pesan Mie Ayam gitu, tapi rasa dan bentuknya beda, cuma enak banget, pantesan aja ngantrinya panjang. Cuma sayang lupa difoto. Biasa kalau udah laper, lupa foto-foto.

dikasih telor asin juga | dok pribadi
dikasih telor asin juga | dok pribadi

Asam Pedas Ikan Pari ini rasanya pas, rempah-rempahnya nggak berlebihan, pedas dan asamnya juga pas. Enyak enyak enyak. Kalau di Indonesia, mirip rasa masakan pindang ikan. Dan pake dikasih telor asin segala. 

Honey Lemon Ice | dok pribadi
Honey Lemon Ice | dok pribadi

Dan minumannya cucok bingits. Honey Lemon Ice ini, rasa madunya dan lemonnya klop banget. Terus madunya tuh kerasa enak banget. Suegeeerrr lagi. Total makan di Queens Hall ini dengan 3 Asam Pedas Ikan Pari. 1 Mie Ayam dan 4 Honey Lemon Ice adalah RM 55.15.

Demikianlah hasil icip-icip kuliner di Penang. Lumayan nemu yang enak-enak, nggak sesuai bayangan, kirain bakalan nggak dapat makan enak. Semoga bermanfaat bagi yang ingin ke Penang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun