Mohon tunggu...
PRIADARSINI (DESSY)
PRIADARSINI (DESSY) Mohon Tunggu... Buruh - Karyawan Biasa

penikmat jengQ, pemerhati jamban, penggila serial Supernatural, pengagum Jensen Ackles, penyuka novel John Grisham, pecinta lagu Iwan Fals, pendukung garis keras Manchester United ....................................................................................................................... member of @KoplakYoBand

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Uneg-uneg Soal BBM Bersubsidi

8 September 2014   19:45 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:18 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bulan lalu pada heboh ngomongin BBM (Bahan Bakar Minyak) bersubsidi. Pada bete-betean gara-gara harus ngantri. Terus buntutnya pada bilang, ketauan BBM dinaikin aja deh, ketimbang ngantri panjang kayak gini. #eaaaa… Giliran pemerintah berapa kali mau naikin BBM pada protes terus demo terus emosi. Sekarang dibatasin juga protes terus emosi. Lah terus maunya gimana?

Sampai-sampai Joko Widodo (Jokowi) sebagai Presiden terpilih pun minta ke Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) supaya harga BBM dinaikin. Yang kemudian ditolak SBY. Hal ini agak menggilitik saya. Soalnya berapa kali SBY mau naikin harga BBM, PDIP yang notabene pendukung Jokowi dalam pilpres 2014, yang sangat keras menolak kenaikan BBM. Katanya menaikan harga BBM bukan solusi.

Dan bahkan ada yang mengusulkan menjual pesawat kepresidenan, yang hasil penjualannya untuk menutupi subsidi BBM . Lah itu pesawat kan tujuannya untuk penghematan, apalagi nanti Pak Jokowi blusukan kesana sini. Yah menurut saya yang sotoy ini, PDIP harus lebih hati-hati berpolitik, secara di periode 2014 - 2019 kan kadernya yang ada di pemerintahan.

Sebenernya sih ini semacam ujian buat PDIP, mau tetap keukeuh berpendapat bahwa kenaikan harga BBM itu bukan solusi untuk menekan defisit APBN atau mulai sepakat untuk menaikan BBM.

Yang pasti sejak pertengahan Agustus kemarin yah BBM bersubsidi kudu dibatasi, sesuai dengan UU Nomor 12 Tahun 2014 tentang APBN-P 2014, BBM bersubsidi dikurangi dari 48 juta KL menjadi 46 juta KL.

Nah kan BBM-nya belum dinaikin dong, baru dibatasi kan.??!! Tapi saya udah dirugikan, tukang ojek udah mulai nyolot. Pas saya kasih uang Rp. 8.000 sesuai tarif biasa dia bilang, "sepuluh ribu bu.."

Saya nggak terima, "loh pak saya tiap hari naik ojek dari situ bayarnya delapan ribu.."

"Udah naik buuu…"

"Lah BBM aja belum naik, kok bapak udah naikin harga..??!!"

"Kan saya ngantri 3 jam bu.. Gara-gara ngantri saya kehilangan berapa pelanggan tuh.. Jadi ya harganya dinaikin.."

*gubraaaakk* *ok mulai besok nggak mau naik ojek lagi.. huuuuhh*

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun