Mohon tunggu...
ALFIANDRIIPB2022
ALFIANDRIIPB2022 Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Konten Magang dan mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Petani Super dengan AI: Masa Depan Pertanian Indonesia

28 November 2024   21:14 Diperbarui: 28 November 2024   22:31 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apakah Anda percaya seorang petani bisa memiliki kekuatan super? Tidak seperti pahlawan di film, kekuatan ini hadir melalui teknologi kecerdasan buatan (AI), yang dapat mengubah cara mereka bekerja menjadi lebih efektif.

Artificial Intelligence atau kecerdasan buatan merupakan sebuah program yang dirancang untuk merekayasa kecerdasan manusia, sehingga bisa diimplementasikan pada perangkat mesin atau sistem komputer. Tujuan utamanya agar komputer memiliki kemampuan berpikir, belajar dan bertindak layaknya manusia. 

Saat ini, Indonesia menduduki peringkat ketiga pengguna Artificial Intelligence terbanyak di dunia berdasarkan data Writer Buddy (2024) dengan jumlah pengguna sekitar 1,4 juta orang sepanjang periode bulan September 2022 hingga Agustus 2023. Ada banyak program AI yang populer digunakan di Indonesia antara lain; Chat GPT, Gemini, Bing AI, Perplexity, dan lainnya. 

Meskipun saat ini Indonesia menjadi pengguna AI terbanyak ketiga di dunia setelah AS dan India, tetapi penggunaan teknologi ini sangat terbatas, bahkan di kalangan petani milenial sekalipun. Berdasarkan hasil Sensus Pertanian dari Badan Pusat Statistik (BPS), pada 2023 hanya ada sekitar 2,6 juta (42%) orang petani milenial di Indonesia dengan rentang usia 19-39 tahun yang menggunakan teknologi, sedangkan sisanya 3,58 (58%) juta orang tidak menggunakan teknologi. Hal ini berarti, masih terbatasnya penerapan teknologi di bidang pertanian, terutama penggunaan teknologi berbasis kecerdasan buatan.

Kecerdasan buatan dapat membantu petani menyelesaikan masalah di lapangan secara akurat dan cepat, selama tersedia akses internet yang memadai. Dengan AI, petani bisa mengidentifikasi hama dan penyakit hanya melalui foto, mendapatkan prediksi cuaca yang akurat, hingga berkonsultasi tentang teknik pascapanen yang dapat meningkatkan nilai produk. Melalui semua kemampuan yang dimiliki AI dapat membantu petani di Indonesia bertransformasi menjadi para petani super.

Sumber: Foto Pribadi
Sumber: Foto Pribadi

Di negara seperti India dan AS, teknologi AI sudah dimanfaatkan untuk memaksimalkan hasil pertanian, seperti prediksi cuaca yang lebih akurat dan otomatisasi sistem irigasi. Lalu, bagaimana dengan Indonesia?

Kini saatnya petani Indonesia menjadi 'petani super' dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Mari bersama-sama mewujudkan masa depan di mana sektor pertanian kita modern, berdaya saing, dan menjadi tulang punggung ketahanan pangan yang kokoh.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun