Mohon tunggu...
Cyntia Ananta
Cyntia Ananta Mohon Tunggu... Administrasi - Tentang puan

Cerita tentang bagaimana lelaki sempurna memahami perempuannya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Tuan, Aku Beruntung

19 Februari 2020   22:11 Diperbarui: 19 Februari 2020   22:20 98
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Puan: "tuan, besok ada acara di sekolah ku dulu, dan aku diundang untuk hadir sebagai alumni"

Tuan: "perlu aku antar, puan?"

Puan: "tidak usah tuan, aku pergi bersama teman se-organisasi ku dulu"

Tuan : "baiklah, puan"

Puan: "tuan? Tak adakah sedikit rasa penasaran mu dengan siapakah aku pergi, Siapa siapa saja yang akan hadir disana, acara jenis apa yang diadakan, apakah kau tak penasaran akan datang atau tidak masa lalu ku itu"

Tuan: "puan? Sudah ku serahkan semua rasa percaya ku padamu, aku tak takut dengan masa lalu mu, aku tak takut jika besok dia datang dia akan berbincang dengan mu, sama sekali aku tidak takut puan"

Puan: "kau seperti tidak sayang, tuan. Kau tak pernah bertanya jika ada teman lelaki ku yang berbincang denganku, bahkan jika masa lalu ku berbincang denganku kau tak pernah cemburu, apakah kau punya rasa cemburu puan? Kau hampir tak pernah merasakan cemburu"

Tuan: " puan.. dengarkan aku, ku kira kau sudah paham, baiklah tak apa akan ku jelaskan. Puan.. puan kesayanganku..bukan seperti itu cara cinta bekerja. Aku begitu percaya padamu puan sampai sampai rasa kepercayaanku begitu mahir mengendalikan rasa kecemburuanku. Kau tau mengapa aku tak pernah bertanya jika kau sedang berbincang dengan teman lelaki mu, itu karena rasa percaya ku sedang bekerja, puan. 

Aku tak ingin melarang mu bergaul dengan siapa saja sekaligus masa lalu mu, karena rasa kepercayaanku begitu besar. Aku juga tak mau menganggu waktu mu dengan teman teman mu, karena aku yakin sekali, kau pasti sangat bisa memiliki waktu waktu tersendiri yang kau gunakan untuk bersama ku seperti ini"

Puan: "tuan, aku beruntung, kau berbeda, kau tak banyak menuntut, kau begitu memahami ku"

Tuan: "begitulah cara cinta bekerja, puan"

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun