Mohon tunggu...
Cynthia Deavy
Cynthia Deavy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pentingnya Aspek Visual dalam Jurnalisme Multimedia

19 Oktober 2017   10:43 Diperbarui: 19 Oktober 2017   18:04 4451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah digital. Dok wikimedia

Berita atau tulisan yang ditampilkan bersamaan dengan infografis dalam VIK tersebut padat karena sudah didukung dengan visual yang matang sehingga disini Brevitysudah diterapkan. Kompas pun sudah berinovasi untuk membuat menampilkan infografisnya dengan bentuk yang berbeda selain itu Kompas juga mengunggah infografis-infografis yang sudah terbit di versi cetak ke situs Kompas data. 

Kemudian disitus berita utama Kompas yaitu Kompas.com juga menyisipkan beberapa iklan pop up berkaitan dengan infografis tentang narkoba tersebut sehingga ketika pembaca sedang membaca berita dan melihat iklan tersebut maka mereka akan mengklik dan akhirnya membaca infografis tersebut, disini Kompas juga menerapkan aspek Adaptability. Dalam infografis tersebut userdapat mengubah-ubah animasi pada gambar yang ada dengan menggerakkan kursor atau hanya dengan sekedar scroll downdan mereka pun dapat membagikan infografis tersebut ke beberapa platformlain, disini aspek Interactivity sudah diterapkan.

Berbeda lagi dengan situs berita TIME, ia memang tidak menampilkan infografis seperti Tirto dan Kompas namun ia memberikan pengalaman yang berbeda saat membaca beritanya. Biasanya jika kita membaca sebuah berita dan disitu ada sisipan video maka kita perlu menonton video tersebut hingga habis baru bisa lanjut membaca tapi TIME tidak demikian. Ketika kita membuka sebuah berita yang salah satunya berjudul "Survivors. Gun Control Skeptics."kita akan melihat sebuah video yang otomatis memainkan sendiri. Video tersebut berkaitan dengan berita tersebut berupa wawancara dengan korban serta beberapa cuplikan video mengenai penembakan di Las Vegas tersebut.

Ketika kita scroll down untuk membaca beritanya video tersebut bisa mengecil dan muncul di kanan layar sebagai thumbnail sehingga sembari kita membaca beritanya kita juga dapat menonton videonya sebagai visualisasi. Dalam hal ini meskipun tidak ada grafis yang menarik namun pembaca dapat memahami sebuah berita dengan baik apalagi TIME juga mengunggah salah satu foto dari berita ini ke akun instagramnya dan membubuhkan link menuju situs berita utama TIME. Maka dengan adanya sistem tersebut disini TIME sudah menerapkan aspek Adaptability.

Sebelumnya Tirto menggunakan infografis untuk menjelaskan data, Kompas menggunakan efek khusus untuk menampilkan infografisnya, kemudian TIME menggunakan efek khusus untuk menampilkan videonya tapi ada satu media asal Indonesia yang agak berbeda. Mojok.com memiliki keunikan yang lain dari segi visual karena ia menggunakan ilustrasi gambar digital untuk berita-beritanya apalagi ilustrasi yang dipakai pun sedikit nyeleneh seperti slogan Mojok.com yaitu "Sedikit Nakal, Banyak akal". Dalam salah satu beritanya yang berjudul "Level Keminggris Orang Indonesia : Dari Stop Humanityhingga Turn Back Quran", Mojok menggunakan baik ilustrasi gambar, foto, dan juga infografis untuk melengkapi tulisan beritanya maka disini dari segi visual Mojok sudah menerapkan aspek Adaptability.

Maka jika disimpulkan berdasarkan pemaparan tersebut aspek visual ikut berperan dalam kelayakan sebuah berita dalam jurnalisme multimedia. Seandainya sebuah berita tidak memperhatikan aspek visual ia belum bisa memenuhi prinsip BASIC yang menjadi salah satu dasar dari jurnalisme multimedia. Bayangkan saja jika seandainya aspek visual tidak diperhatikan maka jurnalisme multimedia bisa saja tak diminati oleh masyarakat bahkan mungkin malah ditinggalkan karena mereka tak nyaman saat menikmati serta berita tersebut ternyata membosankan. 

Namun, jangan sampai aspek visual saja yang dikedepankan sebab teks juga perlu diperhatikan karena jika dalam sebuah berita terdapat aspek-aspek visual tapi tak diberi keterangan yang jelas maka informasi tidak bisa disampaikan dengan sempurna. Harapannya untuk kedepan media dapat memperhatikan aspek-aspek visual dalam menyajikan beritanya supaya informasi yang disampaikan dapat tersampaikan dengan baik dengan hadirnya aspek-aspek visual seperti foto, ilustrasi, video, maupun infografis.

---

Referensi :
Farnsworth, Amanda. 2013. What a Visual Journalism? BBC News 
Lister, M., Dovey, J., Giddings, S., Grant, I., Kelly, K. 2009. New Media : a Critical Introduction.
Oxon : Routledge
Nielsen, Jakob. 1996. In Defense of Print. Quinn, Stephen & Filak, Vincent. 2005. Convergent Journalism : an Introduction. Oxford : Elsevier

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun