Mohon tunggu...
Cynthia Deavy
Cynthia Deavy Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Pentingnya Aspek Visual dalam Jurnalisme Multimedia

19 Oktober 2017   10:43 Diperbarui: 19 Oktober 2017   18:04 4451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olah digital. Dok wikimedia

Interactivity (Interaktivitas)

Interaktivitas adalah tentang bagaimana kita para produsen berita memberikan kesempatan bagi useruntuk melakukan sesuatu dengan berita seperti memberikan komentar, membagikan berita tersebut ke platformlain, atau bisa diunduh keperangkat mereka masing-masing (Bradshaw, 2017).

Community & Conversation

Ketika bertemu dengan teman atau keluarga kita pasti akan membicarakan sesuatu maka kita perlu membuat berita yang dapat dibicarakan dengan orang lain. Sebab ketika berita kita dibicarakan oleh orang maka berita kita akan tersebar dan biasanya orang akan berkomentar mewakili sebuah komunitas atau komunitas itu sendiri yang akan berkomentar. Komunitas akan memberikan informasi baru atau sekedar mengkonfirmasi informasi yang diberikan (Bradshaw, 2017).

Aspek Visual dalam Berita Online

Aspek visual merupakan aspek yang membuat jurnalisme multimedia berbeda sebab media konvensional kurang memperhatikan aspek ini. Aspek visual yang dibicarakan disini adalah infografis yang bukan hanya sekedar grafik saja namun sebuah desain gambar yang menampilkan data dengan menarik (Farnsworth, 2013). Selain itu ilustrasi, foto, dan video juga merupakan aspek visual lain yang melengkapi. Hadirnya infografis tentunya membuat sebuah berita menjadi lebih menarik untuk dibaca serta membuat kita semakin memahami apa yang kita baca apalagi kalau didukung juga dengan ilustrasi dan video.

Tirto merupakan salah satu media yang telah menerapkan aspek visual dalam beberapa beritanya, biasanya ia menampilkan infografis dalam berita in depthnya. Dalam sebuah berita in depth terdapat banyak sekali data karena berita tersebut akan menelisik sebuah kasus secara mendalam. Penulisan berita in depth pun memerlukan paparan yang panjang karena melibatkan banyak data dan disinilah infografis hadir. Bayangkan saja kita membaca sebuah berita yang begitu panjang dan isinya tulisan semua, pasti mata ini akan lelah membaca sehingga infografis disini memberikan ruang bagi mata kita untuk beristirahat. Selain itu Tirto juga memanfaatkan akun Instagram miliknya untuk mengunggah inforgrafis-infografisnya namun versi lebih padatnya lalu kemudian mereka memberikan link untuk melihat berita lengkapnya ke situs berita utama.

Salah satu berita Tirto yang berjudul "Games of Thrones ala Kerajaan Jawa dan Yogyakarta" menampilkan infografis mengenai sejarah siapa saja yang menjadi raja di Keraton berbentuk timeline. Bayangkan saja jika infografis tersebut tidak ditampilkan maka pembaca harus bekerja lebih ekstra untuk mengolah data yang disajikan apalagi dengan tulisan yang lumayan panjang. Tirto pun mengunggah video mengenai berita tersebut di akun instagramnya sehingga orang-orang yang menonton video tersebut tertarik dan akhirnya membaca versi beritanya.

Adaptability diterapkan saat Tirto mampu beradaptasi dengan menyisipkan infografis dalam beritanya serta menampilkan video mengenai berita bersangkutan di akun sosial medianya, selain itu dibawah infografis terdapat beberapa platformyang bisa dipilih pembaca untuk membagikan infografis tersebut. Scanability adalah saat orang tertarik untuk membaca berita tersebut karena menonton video yang diunggah di akun sosial medianya serta berita itu sendiri memiliki judul yang catchydengan menyematkan "Game of Thrones" disitu.

Pada kolom komentar baik di akun instagramnya berita mengenai Keraton ini mengundang banyak komentar ada yang mendukung, netral, dan tidak mendukung, disinilah aspek Community & Conversation sudah terpenuhi. Disini Tirto sudah menggunakan aspek visual dengan baik karena ia sudah menerapkan beberapa prinsip dari BASIC yaitu Adaptability, Scanability, dan Community & Conversation.

Tirto menampilkan infografis dengan format .jpeg namun lain lagi dengan Kompas. Kompas menyediakan web tersendiri untuk menampilkan infografis-infografisnya. Yang membuat infografis besutan menarik adalah mereka melibatkan efek-efek khusus dalam menampilkan data- datanya yang disebut sebagai Visual Interaktif Kompas (VIK). Kompas sudah menerapkan 2 aspek yaitu Brevity, Adaptability, dan Interactivity dalam sebuah infografis berjudul "Lepaskan Jerat Narkoba".

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun