Mohon tunggu...
Diomira
Diomira Mohon Tunggu... Penulis - You live learn and upgrade--
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Sometimes writer can help me:)

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sebelum Mengonsumsi Cokelat, Perhatikan Terlebih Dahulu Komposisinya!

18 Februari 2020   11:46 Diperbarui: 18 Februari 2020   11:44 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hello Choco Drink | sumber : www.hellochocodrink.com

Zaman now adakah yang tidak menyukai cokelat? Faktanya sejak kecil hingga dewasa hampir semua orang pernah mencicipi cokelat, baik itu dalam bentuk makanan seperti Kue Balok Lava Merapi ataupun minuman seperti Hello Choco Drink. Namun jangan sampai salah ketika kamu ingin mengonsumsinya ya!

Kini banyak cokelat kemasan yang dijual dipasaran, yang mana meningkatkan kandungan kalori, gula, dan lemak. Bahan-bahan inilah yang meningkatkan penambahan berat badan yang kalo tidak dikontrol dapat berujung pada beberapa penyakit.

Ya pada dasarnya kokoa dalam coklat menganduk lemak dan kokoa yang rendah. Sedangkan serat yang tidak larut dalam kokoa berasal dari kulit ari biji kokoa yang belum diproses.

Manfaat Cokelat Untuk Kesehatan

Jika kamu ingin mengonsumsi cokelat untuk kesehatan, maka pilihlah bubuk kokoa tanpa pemanis yang bisa disajikan pada susu rendah lemak, bubur gandum, atau makanan dan minuman yang hendak kamu konsumsi. Perlu di ingat, satu sendok makan bubuk kokoa tanpa pemanis mengandung 20 kalori, kurang lebih 0,5 gram lemak dan 1 gram serat.

Tak perlu khawatir, kokoa juga tidak mengandung lemak jenuh. Berbeda dengan 2000 gr atau 56 gram coklat susu yang umumnya mengandung 270 kalorii, 17 gr lemak, dan 10 gr lemak jenuh.

Pastinya ada berbagai kandungan yang mendatangkan manfaat bagi tubuh, namun sebelum membeli, jangan lupa perhatikan komposisi bahan yang tertera dalam kemasan. Sebaiknya kamu hindari produk dengan banyak tambahan pemanis dalam cokelat tersebut. Semoga bermanfaat!

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun