Begitu banyak strategi yang bisa dipilih ketika ingin mulai merintis sebuah usaha, baik itu membuka usaha sendiri atau pun dengan berbisnis paket franchise. Meski begitu, tujuan keduanya tetap sama, yaitu meraih keuntungan maksimal dengan modal yang terjangkau.
Walau demikian, masih banyak pertimbangan yang saling memengaruhi antara dua pilihan tersebut sehingga membuat calon pelaku usaha cukup bingung dalam menentukan pilihannya.
Namun yang pasti baik bisnis franchise maupun usaha sendiri masing-masing memiliki plus minus yang harus dipahami terlebih dahulu sebelum menentukan pilihan. Dengan begitu calon pelaku usaha bisa mencermati setiap peluang dan resiko dari bisnis pilihannya.
Jika usaha sendiri bisa lebih bebas dalam berinovasi dan bereksperimen, namun tingkat risikonya jauh lebih tinggi jika dibandingkan bisnis franchise yang bisa dibilang sudah melewati masa trial error. Contohnya seperti Rachacha Thai Tea Indonesia.
Tak hanya itu, stigma membeli franchise lebih aman daripada memulai usaha sendiri dengan konsep dan brand sendiri tak sepenuhnya benar, khususnya di Indonesia. Seperti memulai usaha sendiri, bisnis franchise tetaplah sebuah usaha yang juga memiliki risiko dan harus dilakukan dengan serius dan konsisten.
Karena itu, jika kamu mau membeli franchise, lihatlah dulu brandnya. Lalu pahami produk dan layanannya sesuai atau tidak dengan harapanmu. Setelah itu pilih lokasi yang strategis, harga yang masuk akal, desain yang menarik, branding, smart launching dan program promosi. Karena seorang franchisor tentu harus membuat relasinya win win.
Dengan mempertimbangkan plus minus dari kedua bisnis diatas, maka keputusannya tetap pada kamu seorang calon pelaku usaha. Selamat berwirausaha.