Menurut saya, Instagram sudah sangat toxic untuk dijadikan selingan hiburan harian. Karena bukan malah menjadi hiburan, konten-konten yang tersebar disana banyak membuat kita menjadi insecure dengan diri.  Bukan juga jadi harian, malah seharian ngeliatin foto boomerang teman-teman yang baru saja wisuda. Ini persis seperti yang dikatakan Zahid Azmi Ibrahim, pemilik video yang saya rekomendasikan. Pasti lo sering denger kalau mau merutinkan suatu hal, maka mulailah dengan melakukannya selama empat puluh hari. Begitu juga dengan meninggalkan sesuatu hal yang menjadi penyakit. Termasuk aplikasi lainnya yang membuat kita lalai dan menghambat semangat untuk menuntaskan skripsi maka wajib ditinggalkan untuk sementara waktu. Jadi, sebelum lo buka skripsi baiknya dengerin video dari Zahid, lakuin untuk puasa instagram atau media sosial lainnya, dan mulai lah menulis Bab Hasil penelitian yag selalu tertunda itu.
4. Jangan Menyerah! Motivasi Mantappu 1
Skripsi bukan akhir dari kehidupan. Masih panjang fase kehidupan yag harus kita jalani. Coba mulai camkan itu baik-baik di dalam hati. Rewind lagi tujuan awal kita kuliah, mikir apa yang udah kita perjuangankan, effort energi, uang dan waktu selama empat tahun ini. Bang Jerome-pemilik channel Nihonggo Mantappu-yang sering dikenal jenaka ini mengingatkan kita untuk terus berusaha dan jangan menyerah. Karena skripsi adalah salah satu amanah kecil yang akan melahirkan amanah-amanah besar lainnya. Kalau amanah kecil saja tidak bisa kita selesaikan, bagaimana jika diberi amanah yang lebih besar? Coba dengerin video delapan menit ini, dijamin langsung bersihin tempat tidur, nyapu kamar, bikin ruangan kamar senyaman mungkin dan mulai membuka laptop.
5. Â Mahasiswa males ngerjain Skripsi? Video nasehat dari Ustad Syafiq
Ini step terakhir sebelum bener-bener buka lagi jurnal bahan skripsi dan mulai memberikan bookmark pada baris penting. Video satu menit dari Ustad Syafiq mengingatkan kita untuk menulis harus dengan niat Lillah. Karena Allah. Karena Tuhan. Walaupun skripsinya tidak berhubungan dengan agama, tapi Sang Pencipta tidak akan menyia-nyiakan waktu, tenaga, ide, serta harta yang kita keluarkan untuk menyelesaikan perkara dunia asalkan dengan niat karena-Nya. Jangan jauh-jauh. Kalau tidak mampu, coba pandang wajah orang tua lo. Coba ingat-ingat lagi gimana perjuangan mereka untuk mencari uang demi liat lo pakai Toga. Ingat, lulus adalah amanah yang orang tua berikan.
Terakhir, yang tidak masuk dalam poin tapi tidak kalah pentingnya, adalah keep in touch dengan dosen pembimbing. Sabar. Lo butuh mereka. Jangan jadi bahan gunjingan bareng teman-teman, terus mengumbar kejelekan dosen pembimbing yang tidak sesuai harapan lo. Karena mau gimana pun, mereka yang bakal bantu lo untuk berhasil.
Mungkin lo kurang pendekatan. Jadi, keep in touch okey!
