Mohon tunggu...
Cut Nur Azizah
Cut Nur Azizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Aceh, fakultas kesehatan masyarakat.

A slice of happiness

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Hai Bunda, Agar Terhindar dari Stunting Kenali Berikut Penyebab Stunting pada Anak Sejak Dini Yuk!

7 April 2022   15:15 Diperbarui: 7 April 2022   15:54 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

*Terbatasnya akses pelayanan kesehatan yang dimana terdapat pelayanan kehamilan serta pelayanan setelah melahirkan.

*Kurangnya ketersediaan air bersih dan lingkungan yang bersih.

*Tidak terjangkaunya asupan gizi akibat ekonomi menipis.

Kapan terlihat bahwa anak tersebut mengalami stunting ?
Menurut buku gizi anak dan remaja, yang dimana dinyatakan bahwa umumnya anak yang terkena stunting proses perkembangannya akan mulai melambat pada usia 3 tahun. Dimana grafik penilaian tinggi badan menurut usia (TB/U)  terus bergerak standar tetapi berada diposisi terbawah. Terlihat perbedaan kondisi stunting anak yang berusia 2-3 tahun dan anak usia lebih dari 3 tahun. 

Pada usia dibawah 2-3 tahun terlihat rendahnya pengukuran grafik tinggi badan menurut usia (TB/U) menggambarkan proses stunting pada anak yang sedang berlangsung, sedangkan pada anak usia lebih dari 3 tahun menunjukkan bahwa kegagalan pertumbuhan anak memang telah terjadi.

Mengapa bunda-bunda perlu mengetahui stunting anak sejak dini?
Dikarenakan stunting sangat mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhan anak dan banyak orang tua yang menyepelekan perihal stunting anak, orang tua menganggap stunting hanyalah keturunan genetik atau keturunan dari keluarga padahal stunting itu suatu penyakit yang harus mendapatkan perhatian khusus baik dari dinas kesehatan, pemerintah, maupun orang tua. 

Nah perlu kita ketahui juga dampak jangka pendek stunting yaitu terjadi gangguan pertumbuhan fisiknya, gangguan perkembangan otak, kecerdasan, serta gangguan metabolisme. 

Dan dampak jangka panjang stunting ialah penyakit pada pembuluh darah, anak kesulitan dalam belajar, resiko tinggi penyakit metabolik seperti kegemukan, auto imun lemah sehingga anak cepat terjangkit penyakit, menurunnya kemampuan perkembangan otak pada anak. Bahkan disaat anak sudah tumbuh dewasa, anak stunting yang bertubuh pendek akan memiliki tingkat produktivitas yang sangat rendah dan sulit bersaing di dalam dunia pekerjaan. 

Bagi anak perempuan yang terkena stunting akan beresiko mengalami masalah kesehatan serta perkembangan pada keturunannya saat dewasa. Bunda-bunda hamil yang bertubuh pendek dibawah rata-rata akan mengalami lambatnya aliran darah ke janin serta tumbuh kembang pada rahim dan plasenta bayi.

Bagaimana sih cara pencegahan stunting pada anak?
Nah, perlu kita ketahui bahwa untuk mencegah terjadinya stunting pada anak dipengaruhi pola asuh bunda terhadap anak, lingkungan sekitar serta memperbaiki pola makanan. 

Penanganan pertama untuk anak yang tumbuh dengan tinggi badannya dibawah rata-rata stunting, yaitu dengan mengubah cara pola asuh yang tepat. Kasus anak stunting memliki angka tertinggi dibandingkan dengan kasus permasalahan gizi laiinya, seperti anak yang kekurangan gizi, kurus dan gemuk. Stunting pada anak ialah suatu program prioritas yang direncanakan oleh dinas kesehatan atau pemerintah agar kasus stunting turun setiap tahunnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun