Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Jejak yang Tertinggal

3 September 2021   20:12 Diperbarui: 3 September 2021   20:14 463
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Derap yang berpacu lelah
Mengejar mentari yang menanjak
Merebut sisa oksigen dari balik tiupan seroja yang mengalun
Lalu terjatuh di atas tanah merah--sebuah gundukan--
Sedang kabut menyelimuti netra yang redup

Setapak jejak terhapus oleh linangan
Tidak pada lumpur yang mengenang
Atau pasir yang digoda buih
Hanya ingatan tentang senyum rekah dari seseorang yang hilang
Entah dalam gelap dan temaram
Atau cahaya dan benderang


Bila rasaku kutanya
Takada kata yang bisa menjawab
Takada dekap hangat
Takada usapan kasih
Hanya sekuntum jejak pudar yang tersisa dari ingatan
Tentang kamu yang bukan lagi aku
Dan tentang aku yang terbaring mati tanpa kamu

Banda Aceh, 2 September 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun