Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Setapak Perjuangan

22 Juli 2021   00:33 Diperbarui: 22 Juli 2021   00:38 521
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setapak Perjuangan
Karya : Cut Rizka Safrianti

Kusalut dengan para penyair di sini
Yang menguntai kata tanpa peduli dengan ronta bumi
Saat terjamah oleh ilusi yang kian memberangus sepi
Hingga memaksa malam untuk menepi


Aku salut dengan titah tangan pada bait sajak
Yang tak berhenti menari mengajak
Tatkala rimbun bambu ditebang dianggap tak bijak
Karena menghalangi jalan untuk berpijak


Aku masih menata atma kala bicara
Sedang gersang menghembus bara dalam tiupan anila
Menghantar akara murka dari lengan yang kautebas
Mengiring tandus dalam setiap cela yang luruh bersama rabas

Aku masih mengais jejakmu dari setapak yang hilang
Tertelan ganasnya marcapada yang menjulang
Meninggalkan pias remang yang mengerang
Menahan perih perjuangan merejah membangkang

Kita masih sebait doa yang tak kunjung usai
Tentang malam yang melerai
Sebelum hayat lenyap memuai
Menyisakan salut pada gelap yang melandai


Banda Aceh, 22 Juli 2021
Pukul 00.01

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun