Mohon tunggu...
Cut Rizka Safrianti
Cut Rizka Safrianti Mohon Tunggu... Penulis - Author, Founder STCI (@sahabat_tuliscutika), Writing Coach, Editor Edwrite, Pelopor Literasi

Jika sebuah peluru hanya menembus satu kepala, menulis bisa membombardir jutaan kepala untuk bergerak tanpa perintah. Oleh karenanya, tulislah kebaikan bukan keburukan.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Taman Surga Dunia

26 Februari 2021   16:25 Diperbarui: 26 Februari 2021   19:19 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terik baskara lesapkan hima
Payungi secawan rindu yang melangit seakan baka
Padahal hirap bila ruh gata sisakan jasad tanpa jiwa
Hanya tak mampu mengulas rasa
Saat sepi menyesak di dada

Kirana terpancar di dalam sukma
Pada sekuntum senyum di wajah bunda
Dalam dekap hangat yang bicara
Yang tiada sempat sua dalam kelana
Hingga bumantara melirik resah tak terkira

Harus kubawa ke mana segala damba
Harus kuadu ke mana bila ada luka
Harus kuhapus dengan apa airmata
Bila tidak dari celah tangan bunda menghapus lara
Yang menyapa dengan hangatnya cinta

Duhai surga dunia yang membara
Secawan rindu yang kutawar seakan hampa
Tawar oleh duka ketika tak mampu berjumpa
Sedang gelora di jiwa memanggil bunda
Ma, rinduku tak terkira

Banda Aceh, 26 Februari 2021

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun