Mohon tunggu...
Cut Fauziah Rasyada
Cut Fauziah Rasyada Mohon Tunggu... Bankir - Single

Motto : Hidup mulia dengan dakwah mati syahid dengan takwa.

Selanjutnya

Tutup

Money

Sektor Perekonomian Perbankan Syariah di Masa Pandemi Covid-19

14 Agustus 2020   23:11 Diperbarui: 14 Agustus 2020   23:22 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Nama : Cut Fauziah Rasyada

NIM : 0503172218

Prodi : Perbankan Syariah

Fak : Ekonomi Bisnis Islam

Kkn - DR : 77

Nama DPL : Indayana Febriani Tanjung M.Pd

 Coronavirus atau virus corona merupakan virus yang menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut COVID-19.
Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Covid19 tidak hanya mengganggu kesehatan manusia namun covid19 juga mengganggu perekonomian.di Indonesia.
Salah satunya berdampak pada sector perbankan syariah di Indonesia. Di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang masih berlangsung Karenanya, setiap perbankan syariah perlu beradaptasi, menyusun strategi baru yang sesuai dengan kondisi terkini agar tetap relevan serta mampu melihat peluang dari setiap tantangan yang ada.

Lalu bagaimana peluang perbankan syariah di tengah pandemi ini ?
Dalam hal ini bank syariah memiliki keunikan dibandingkan bank konvensional, dimana dalam hal ini pada bank syariah besar rasio yang disepakati saat awal akad adalah dalam system bagi hasil, ini yang membedakan dengan bank konvensional. "Suku Bunga di bank konvensional bisa berubah sesuai suku bunga di Bank Indonesia (BI). Sedangkan di bank syariah diterapkan bagi hasil sesuai kesepakatan porsi di awal akad dan akan dijalankan hingga akhir perjanjian."

Besar laba bank syariah bergantung pada keuntungan yang didapat dari pihak bank, "rasionya akan meningkat seiring peningkatan keuntungan bank syariah itu."
Dalam Keterpurukan semua sektor ekonomi, khususnya perbankan di momen pandemi seharusnya menjadikan perbankan syariah dapat mencuri start untuk melakukan terobosan baru dalam sistem daring. Momentum ini harus menjadi pushback perbankan syariah untuk memperlihatkan dirinya kepada masyarakat.
Anom Garbo menambahkan, masih banyak potensi perbankan syariah yang dapat digali untuk memaksimalkan perbankan syariah. Sebagai generasi muda, salah satu strategi nyata yang dapat dilakukan untuk memajukan perbankan syariah adalah dengan mencari sebanyak-banyaknya sumber yang dapat dijadikan jawaban untuk tantangan yang akan datang. Agar nantinya ketika ada masalah-masalah yang tidak terduga, perbankan syariah tidak terbata-bata dalam menghadapinya dan bisa lebih cepat untuk bangkit kembali.

Adapun tantangan perbankan syariah ditengah pandemi covid19 yaitu :
Dampak sosial wabah corona telah meningkatkan berbagai risiko bisnis bagi perbankan syariah. Jenis risiko tersebut merentang dalam bentuk risiko kredit macet akibat penurunan kemampuan debitur, risiko pasar berupa perubahan nilai aset sebagai akibat pelemahan yield dan nilai tukar, serta risiko likuiditas setelah pelaksanaan program restrukturisasi kredit.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun