Mohon tunggu...
Cut Dian
Cut Dian Mohon Tunggu... Dosen - Saya dosen di salah satu perguruan tinggi swasta Banda Aceh

Saya memiliki hobby seputar tulis-menulis

Selanjutnya

Tutup

Money

Asal Usul Paham Kapitalisme

12 September 2020   18:56 Diperbarui: 20 Januari 2022   13:10 5086
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kapitalisme (Sumber: shutterstock)

Justru aneh kedengarannya, jika ada satu manusia dimuka bumi ini yang tidak pernah mendengar kata ‘Kapitalisme’ (Catat: perkecualian bagi orang-orang yang lupa ingatan dan anak-anak bawah umur). 

Dan lebih aneh lagi, bila ‘semua’ yang pernah mendengar kata ‘kapitalisme’ memberi tanggapan positif terhadap kata yang satu ini. 

Mengingat setelah 3 abad berlalu, kata tersebut benar-benar merasuki kehidupan manusia di planet bumi ini, berikut menggoreskan kesan miris di berbagai lini kehidupan.

Kapitalisme berasal dari kata ‘Kapital (dalam bahasa Inggris ‘Capital’) yang berarti modal. Istilah kapitalisme diperkenalkan pertama kali oleh Karl Marx pada abad 19, yaitu sistem ekonomi dan sosial yang cenderung ke arah pengumpulan kekayaan oleh individu tanpa gangguan kerajaan dan berasaskan keuntungan. 

Konsep ekonomi kapitalisme ini berasal dari tulisan Adam Smith dalam bukunya An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations pada tahun 1776, dimana sistem ini kemudian menjadi dominan di dunia Barat semenjak berakhirnya era Feudalisme. Penerapannya dimula dari Inggris pada abad ke 19, selanjutnya merebak ke seluruh Eropah, dan dunia hingga sekarang.

Namun tahukah anda ternyata asas-asas dasar kapitalisme sudah lebih dulu diperkenalkan pada Zaman Keemasan Islam dan Revolusi Pertanian Islam antara kurun waktu abad ke-8 hingga ke-13. 

Pada waktu itu, umat Islam sudah mengenal sistem ekonomi moneter (peredaran mata uang dinar atau dirham), perdagangan bebas antar bangsa, sistem kontrak, pertukaran mata uang, perkongsian, penanaman modal (investasi), hutang kredit, keuntungan dan kerugian modal, simpan pinjam, bea cukai, pajak, dan lain-lain. 

Konsep pengelolaan perusahaan dan modal yang bebas dari campur tangan negara atau kerajaan juga sudah dilaksanakan pada masa itu. 

Para ilmuwan muslim pun turut melakukan kajian-kajian ekonomi dan melahirkan tulisan-tulisan ilmiah  yang mengangkat prinsip-prinsip dasar ekonomi.

Diawali Pemikir Islam ternama, Imam Al-ghazali (1058-1111 M), ahli sosio-ekonomi yang membidani lahirnya istilah masalih (utilitas, manfaat) dan mafasid (disutilitas, kerusakan) ini membagi utilitas individu dan sosial ke dalam 3 kelompok, yaitu daruriat (kebutuhan), hajiat (kesenangan), dan tahsinat (kemewahan). 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun