Mohon tunggu...
Wahyu Tanoto
Wahyu Tanoto Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, fasilitator, reviewer, editor

Terlibat Menulis buku panduan pencegahan Intoleransi, Radikalisme, ekstremisme dan Terorisme, Buku Bacaan HKSR Bagi Kader, Menyuarakan Kesunyian.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Membaca Kembali Agama-agama Dunia

7 November 2022   14:16 Diperbarui: 7 November 2022   14:19 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Dokumentasi pribadi

Di tempat pemujaan Sintoisme, para pendeta memimpin upacara keagamaan yang dirancang untuk memuja KAMI (para dewa atau roh yang tak terhitung jumlahnya) tertentu demi mendapatkan bantuannya.

Kepercayaan Baha'i. Kepercayaan ini muncul dari agama Islam dan termasuk salah satu agama yang relatif baru di dunia. Baha'i memberikan suatu pandangan dunia mengenai perdamaian dan cinta kasih di masyarakat yang diperintahkan oleh dasar-dasar agama di seluruh dunia.

Adalah Sayyid Ali Muhammad (1819-1850), penganut Shi'it, memproklamirkan dirinya sebagai orang pertama sebagai nabi baru setelah Muhammad s.a.w. Ia menyebut dirinya Bab; "pintu gerbang menuju Allah".Bagi penganut Baha'i, doa adalah hal vital dan harus dijalankan setiap hari, biasanya di rumah.

Bagi orang Baha'i, percaya bahwa Allah transenden dan tidak dapat diketahui oleh pikiran manusia. Allah telah mengutus banyak nabi untuk memberikan pencerahan kepada manusia. Masing-masing nabi, termasuk Krishna, Buddha, Kristus dan Muhammad s.a.w telah mengajarkan ajaran agama. Inti dari ajaran Baha'i adalah kepercayaan bahwa manusia harus mencapai kematangan dengan cara menolak bentuk tatanan dunia apa pun yang bergantung pada sejumlah bangsa dan agama. Dunia, harus menjadi benar jika dipersatukan oleh wawasan spiritual Baha'ullah (kemuliaan Allah).

Menurut hemat saya, buku Agama-agama Dunia yang ditulis oleh Michael Keene dapat menjadi bahan reflektif atas sejarah kemunculan agama. Namun begitu, di dalam buku jangan pernah berharap menemukan pembahasan ayat-ayat kitab suci agama. Tampaknya, bagi orang-orang yang mengaku beragama perlu menghindari pandangan merasa paling benar ketika membaca buku ini agar semakin dewasa dalam mengamalkan ajaran agama. Sekian. ***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun