Selamat pagi siang sore malam bahkan subuh, untuk pembaca sekalian...
Mohon maaf jika ada salah" kata atau yg tidak berkenan dengan tulisan saya ini karna ini tulisan pertama saya.
Kita sebagai masyrakat biasa, sepertinya terlalu membawa masalah" politik sampai ke lingkungan yang privasi. Seperti kedalam keluarga, banyak yang saling bertengkar atau adu mulut hanya karena beda paham politik. Antar ibu dan ayah, orang tua dan anak, adek dan kakak dst.
Bukan sebagai pendewasaan demokrasi tapi sebagai demokrasi yang kebablasan, jadi contoh pilkada JKT semua saling sikut-sikutan dalam kehidupan bermasyarakat. Tidak banyak kawan jadi lawan dan sebaliknya, sedangkan yang berada di lingkaran elit hanya santai-santai saja, sambil minum kopi luwak diwaktu sore dan memantau situasi dan kondisi dari jaringan jaringan yang berada dibawa. 'Senang bangat yahh... hahahaa namanya juga elite'.
Dalam waktu" ini kita dituntut untuk bijak berpolitik, saya tidak menulis atau mengajak untuk pintar berpolitik karena pintar berpolitik saja bisa menutupi kebijaksanaan kita untuk menilai yang benar dan salah.
Bijaksana sendiri mempunyai arti bertindak atau berperilaku sesuai dengan pikiran, akal sehat sehingga mengahasilkan perilaku yang tepat dan sesuai dengan akal budi.
Bijak dalam berpolitik tidak akan membawa kita dalam sikap fanatisme buta. Yang tidak bisa menilai dangan akal sehat melainkan dengan egoisme yang sempit.
Semoga kita bisa lebih bijak dalam menyikapi segala situasi dan kondisi di era sekarang, baik dalam berpolitik, kehidupan sosial, dan semuanya.
Mohon maap bila ada salah" kata.
Hehehehe