Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Diary Artikel Utama

Secuil Memori tentang KRD Bogor-Sukabumi

29 September 2022   02:34 Diperbarui: 29 September 2022   11:15 1210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nyanyi-nyanyi sambil melihat pemandangan. | Foto Dokumentasi Pribadi

Saat saya kecil, Kereta Api Diesel (KRD) Bogor-Sukabumi merupakan moda transportasi andalan. Setiap kali berkunjung ke rumah kakek dan nenek di Sukabumi, saya dan orang tua selalu menggunakan KRD.

Pertimbangannya karena tiketnya murah-meriah. Selain itu, jarak dari rumah ke stasiun Batutulis lumayan dekat. 

Tidak sampai 500 meter. Bahkan bisa ditempuh hanya dengan berjalan kaki. Selain itu, suasana di kereta api lebih nyaman dibanding dengan bus atau colt. Ada penjual makanan dan minuman lagi.

Setiap kali naik KRD, saya selalu berusaha duduk di dekat jendela. Biasanya nanti sepanjang perjalanan jendela dibuka, lalu saya menyanyikan beragam lagu sambil melihat pemandangan. Waktu tempuh sekitar 120 menit tidak terasa terlalui.

Nyanyi-nyanyi sambil melihat pemandangan. | Foto Dokumentasi Pribadi
Nyanyi-nyanyi sambil melihat pemandangan. | Foto Dokumentasi Pribadi

Meski tidak sebagus saat ini, waktu itu awal 1990-an, KRD Bogor-Sukabumi lumayan bagus kondisinya. Cukup bersih, perjalanan juga terbilang lancar. Saya dan orang tua setia menggunakan KRD hingga saya lulus SD.

Menjelang SMP, orang tua saya memutuskan membeli kendaraan roda empat. Alhasil, frekuensi menggunakan KRD Bogor-Sukabumi, atau sebaliknya Sukabumi-Bogor juga jauh berkurang.

Mulai Jorok dan Sering Mogok

Saya tidak tahu tepatnya kapan, akan tetapi saat saya kembali mencoba naik KRD Bogor-Sukabumi pada akhir 1990-an, kereta mulai terlihat jorok. Penumpang tidak hanya manusia, tetapi juga beragam hewan. Ada ayam, bahkan kambing. Belum lagi aneka sayuran.

Dulu kerap mogok. | Foto dokumentasi antara diambil dari liputan6.com
Dulu kerap mogok. | Foto dokumentasi antara diambil dari liputan6.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun