Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Pernah Terlambat Sahur, Selalu Stok Makanan Siap Santap

1 Mei 2021   13:57 Diperbarui: 1 Mei 2021   14:14 751
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Selalu stok makanan siap santap saat sahur. | Dokumentasi UNSPLASH/ELLO yang diambil dari kompas.com

Agar semakin enak tinggal bikin sambal. Untuk sayuran saya tinggal mengupas mentimun yang memang selalu tersedia di kulkas. Selesai dalam waktu 15 menit. 15 menit kemudian makan. Lumayan leluasa juga, tidak terlalu terburu-buru. Apalagi saat itu anak saya baru satu, dan masih balita jadi belum berpuasa.

Meski begitu, saya kapok masak dengan sangat terburu-buru dan stress. Belajar dari pengalaman tersebut, sekarang saya selalu memastikan nasi sudah tersedia untuk sahur sebelum tidur malam. Ikan atau daging yang akan dimasak sudah dicuci bersih, bahkan dimarinasi, sehingga tinggal masak. Begitu juga dengan sayuran dan bumbu dapur, sudah dicuci dan disiangi. Kita tidak tahu kan apa yang akan terjadi saat sahur. Khawatirnya bangun kesiangan, atau mati air, mati listrik.

Selain itu saya juga menyetok beberapa makanan yang mudah dimasak seperti telur, mi instan, sosis, nugget, bahkan makanan siap santap seperti abon yang tidak perlu dimasak lagi. Jadi kalaupun bangun mepet dan tidak sempat masak, masih tetap bisa makan. Walaupun amit-amit sih ya jangan sampai kesiangan.

Berburu Menu Sahur

Sebelum pandemi Covid-19, saya paling suka berburu menu sahur di tempat makan dekat rumah. Biasanya jam 03.00 saya sudah meluncur dengan sepeda motor ke depan komplek rumah. Nanti tinggal pilih saja mau makan apa. Mau makan masakan padang, sup, seafood, atau makanan rumahan.

Kebetulan daerah rumah tempat saya tinggal adalah daerah kostan, jadi tempat makan banyak bertebaran. Apalagi saat Ramadan, tempat makan biasanya buka menjelang magrib sampai waktu imsak. Jadi malam-malam itu tetap semarak, Tidak sepi dan sama sekali tidak takut. Ada banyak orang yang keluar rumah juga soalnya.

Namun, sejak Ramadan tahun lalu saya tidak lagi melakukan tradisi ini. Tahun lalu banyak tempat makan yang tutup efek pandemi. Alhasil mau tidak mau saya harus memasak untuk menu sahur. Nah, tahun ini sudah (nyaris) normal. Tempat-tempat makan sudah buka seperti Ramadan sebelum pandemi Covid-19.

Namun, saya sudah terbiasa memasak untuk menu sahur. Alhasil tidak beredar lagi berburu makanan sahur. Mungkin nanti kalau kangen berburu makanan sahur lagi, sesekali beli menu sahur di tempat-tempat makan dekat rumah.

Minum Susu, Madu, dan Air Putih yang Cukup

Saya pecinta susu. Sejak kecil juga sudah didoktrin kalau susu itu membuat badan lebih sehat dan kuat. Alhasil setiap sahur, menu wajib yang harus saya konsumsi adalah susu hangat. Selain susu, menu sahur lain yang wajib konsumsi adalah madu. Biasanya satu sendok makan. Biar tidak lupa, sesaat setelah bangun, sebelum masak dan mkan sahur, saya sudah menenggak madu.

Selain itu, minum air putih yang cukup. Ini sangat wajib. Kalau tidak, siangnya tenggorokan suka terasa kering. Efeknya menjadi sangat tidak enak. Terkadang juga saking keringnya suka jadi batuk. Batuk karena kurang minum itu sangat tidak enak lho. Tenggorokan rasanya panas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun