Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Berawal dari Kursus Menjahit Gratis, Kini Punya Konveksi Sendiri

22 April 2021   19:44 Diperbarui: 24 April 2021   22:35 8544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Yeni's Style Konveksi. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti

Hingga akhirnya Neng bisa menerima vonis tersebut dan memasrahkan semuanya kepada Allah. Setelah pasrah, ia justru bisa melewati ujian tersebut. Ia kini menjadi penyintas kanker, usahanya juga bisa kembali berjalan dengan baik.

Sempat Terdampak Pandemi Covid-19

Puncak pesanan bisnis konveksi itu saat Ramadan. Neng mengatakan, jumlahnya bisa mencapai 4.000 sampai 5.000 pcs pesanan per minggu. Namun, efek pandemi Covid-19, Ramadan tahun lalu jumlah pesanan jauh berkurang. Dengan sangat terpaksa Neng akhirnya mengurangi karyawan hingga tersisa hanya empat orang.

Pakaian-pakaian yang siap dikirim. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Pakaian-pakaian yang siap dikirim. | Dokumentasi Eneng Yeni Sugiarti
Saat pandemi melanda dan mendapat orderan jahit begitu sulit, ia sangat mensyukuri komitmennya untuk tidak pernah meminjam uang dari bank untuk mengembangkan usaha. Walaupun hampir setiap hari Neng ditawari pinjaman bank mulai dari Rp100 juta hingga Rp500 juta.

Neng memilih untuk membeli semua peralatan yang diperlukan untuk usaha konveksi secara bertahap, menyisihkan dari keuntungan yang ia dapat. Saat ini ia sudah memiliki 40 unit mesin, mulai dari mesin jahit standar garmen hingga mesin sablon. Ramadan tahun ini, bisnis konveksi sudah mulai membaik. Tahun ini Neng pun sudah kembali mempekerjakan 35 orang karyawan.

Neng berharap usahanya akan semakin berkembang. Target ke depannya adalah menjadikan usaha konveksi yang ia rintis menjadi usaha garmen, atau setidaknya konveksi yang semi garmen. Sehingga, bisa lebih memperluas lapangan kerja.

Ah, semoga tercapai! Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun