Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ibu Mertua, Si Perempuan Tangguh (Tak) Hanya di Bulan Ramadan

21 April 2021   15:14 Diperbarui: 21 April 2021   15:36 847
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Saat menuju ke Pulau Belakangpadang dengan menggunakan boat. | Dokumentasi Pribadi

Salah satu perempuan tangguh di Bulan Ramadan yang saya kenal adalah ibu mertua. Tak kenal lelah, beliau menjalankan ibadah wajib dan sunah di bulan yang penuh berkah ini. Puasa, salat lima waktu, salat duha, salat tarawih, hingga salat malam. Padahal beliau mengidap penyakit tiroid yang salah satu dampaknya adalah merasa haus dan lemas.

Saat pertama kali terkena penyakit tersebut pada 2014 lalu, ibadah puasa beliau sempat terganggu. Beliau bilang, tidak kuat menahan haus. Ahasil sehari puasa, sehari tidak. Namun ibadah yang lain tetap berjalan. Puasa itu pun tetap beliau ganti di bulan lain secara mencicil agar tidak begitu berat.

Meski tidak hilang total, sekarang penyakit tiroid tersebut sudah bisa dikendalikan berkat rutin berobat di salah satu rumah sakit di Malaysia.

Bolak-Balik Batam-Belakangpadang

Walaupun mengidap penyakit yang tidak bisa sembuh secara total, beliau tetap menyempatkan waktu mengurus sang ibunda yang tinggal di Pulau Belakangpadang. Beliau bolak-balik Pulau Batam-Pulau Belakangpadang, Batam, Kepualauan Riau. Satu minggu tinggal di rumahnya sendiri di Pulau Batam, satu minggu tinggal di rumah sang ibunda di Belakangpadang. Termasuk saat Ramadan.

Saat menuju ke Pulau Belakangpadang dengan menggunakan boat. | Dokumentasi Pribadi
Saat menuju ke Pulau Belakangpadang dengan menggunakan boat. | Dokumentasi Pribadi
Sempat mengaku lelah. Apalagi transportasi dari Pulau Batam ke Pulau Belakangpadang hanya bisa menggunakan boat. Perahu kayu yang diberi mesin. Namun, rasa tanggung jawab sebagai anak membuat beliau bertahan. Hingga akhirnya nenek mertua meninggal akhir 2020 lalu karena usia yang sudah sepuh.

Mandiri Secara Finansial

Ibu mertua adalah perempuan yang mandiri secara finansial. Beliau mampu mencukupi  kebutuhannya sendiri dari uang pensiun sebagai pegawai Pemerintah Kabupaten Bogor. Sehingga, saya dan suami tidak termasuk sebagai generasi sandwich.

Mandiri secara finansial. | Dokumentasi Pribadi
Mandiri secara finansial. | Dokumentasi Pribadi
Saat beliau pindah dari Bogor, Jawa Barat, ke Batam, kami sempat menawarkan agar ibu mertua tinggal bersama kami. Namun, beliau menolak. Ibu mertua mengatakan, khawatir ada konflik antara ibu mertua dengan menantu perempuan apabila tinggal satu atap. Akhirnya beliau membeli rumah sendiri.

Mampu Menyeimbangkan Peran

Hingga masa pensiun, beliau bisa membagi waktu antara peran sebagai ibu, istri, dan pegawai pemerintah. Semua nyaris berjalan seimbang. Meski katanya terkadang butuh bantuan dari orang lain, terutama saat anak-anak masih kecil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun