Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Video Ramadan Lebaran Pilihan

Tak Jago Masak? Tenang! Bisa Masak Menu Buka Puasa Lezat dengan Cara Ini

17 April 2021   12:07 Diperbarui: 17 April 2021   12:37 1346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kari Sotong. | Dokumentasi Pribadi

Menyiapkan menu berbuka puasa Ramadan itu susah-susah gampang. Susah karena tidak bisa leluasa dicicip terlebih dahulu hingga rasanya pas di lidah. Namun, juga gampang. Sebab sebenarnya masak apa saja pasti di makan. Efek lapar kan selama seharian berpuasa.

Enak tidak enak pasti dikudap seluruh anggota keluarga. Dengan porsi yang berbeda tentu. Kalau lezat pasti disantap habis, bila rasanya tidak karuan hanya dicicip bagian-bagian yang kira-kira masih bisa ditoleransi rasanya.

Ada pendapat yang mengatakan mencicip makanan sebatas di ujung lidah oleh juru masak yang sedang berpuasa dan segera dikeluarkan kembali hukumnya mubah. Diperbolehkan. Namun, bagi saya yang kemampuan memasaknya masih amatir, terkadang mengecap makanan hanya diujung lidah tidak bisa mewakili rasa makanan yang saya masak secara keseluruhan.

Terkadang saat dicicip masakannya terasa kurang asin, alhasil saya tambahkan garam. Saat dimakan, eh malah keasinan parah. Sebaliknya, terkadang saat dicicip di ujung lidah makanannya sudah terasa gurih, lezat pokoknya, tetapi saat disantap rasanya tidak karuan. Ambyar pokoknya hehe.

Meski rasa makananya jauh dari ekspektasi, kalau saya sendiri dimakan habis sesuai kemampuan perut. Sayang, kan? Sayang tenaga dan juga sayang bahan makanan. Namun terkadang kalau masakannya aneh terlalu parah, suami dan anak pertama saya enggan menyantapnya. Paling ya itu, dipilih bagian tertentu yang rasa masakannya sedikit lumayan.

Harus Pintar Menentukan Menu

Bagi yang tidak jago memasak seperti saya memang harus pintar-pintar menentukan menu. Biar aman, saya biasanya memilih memasak makanan yang bumbunya tidak harus saya racik sendiri. Atau kalaupun harus diracik sendiri, saya mencari contekan resep yang bumbu masaknya dicantumkan secara pasti. Satu sendok makan misalnya, satu sendok teh, atau satu mili gram, bukan secukupnya atau sesuai selera.

Biasanya untuk berbuka puasa saya memasak sotong goreng tepung. Tepungya saya pilih yang sudah siap pakai, jadi rasanya tidak diragukan lagi enaknya. Terkadang memasak ayam goreng. Bumbunya bumbu jadi kemasan. Sehingga, tinggal lihat petunjuk, ayam goreng sudah siap santap dengan rasa yang lumayan lezat.

Nanti saya tinggal membuat sayur bening atau sayur oseng. Bila menu utama sudah lumayan enak, menu tambahan tidak lagi diambil pusing. Rasanya hambar pun tetap dimakan. Sebab, rasanya akan terdongkrak oleh menu utama. Asal jangan keasinan saja. Kalau keasinan kacau. Menu tambahannya tidak akan dimakan.

Agar tidak bosan karena keseringan memasak keringan seperti itu, sesekali saya juga memasak menu yang berkuah. Salah satu menu yang paling sering di masak adalah beef teriyaki. Masak menu ini tidak susah. Kita tinggal menambahkan beberapa saus dan kecap. Tidak perlu lagi diberi garam dan gula.

Saya menyiapkan setengah kilo daging sapi yang sudah diiris tipis seperti akan dibuat dendeng. Biasanya saat membeli di pasar, sudah meminta tukang daging agar daging sapi tersebut dipotong tipis. Selain itu menyiapkan lima siung bawang putih dan jahe sekitar lima senti meter. Jahe dan bawang putih tersebut nanti ditumbuk hingga halus. Bisa juga menggunakan blender, tetapi saya lebih suka ditumbuk manual.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Video Ramadan Lebaran Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun