Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Ramadan Saat Pandemi, Kita Jadi Belajar 5 Hal Ini

14 April 2021   22:02 Diperbarui: 14 April 2021   22:13 538
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: alinea.id

Pandemi Covid-19 tak juga berlalu. Sama seperti 2020 lalu, tahun ini pun umat muslim harus menjalankan ibadah puasa Ramadan di tengah pagebluk. Bedanya, tahun ini pembatasan sosial tidak seketat tahun lalu. Pemerintah sudah mengizinkan untuk salat tarawih berjamaah di masjid. Buka puasa bersama juga tak lagi dilarang. Namun, harus memperhatikan protokol kesehatan.

Meski pandemi Covid-19 ini membuat ibadah Ramadan kita terasa (sedikit) tidak nyaman karena tak seleluasa sebelum pagebluk melanda, sebenarnya ada banyak hikmah yang dapat kita petik. Belajar dari Ramadan tahun lalu, ada banyak hal baik yang bisa kita ambil. Apa saja hikmah tersebut?

Lebih Paham Tata Cara Salat Tarawih Berjamaah

Ramadan tahun lalu banyak teman-teman yang bercerita, terutama yang berjenis kelamin laki-laki dan sudah menikah, efek imbauan untuk salat tarawih berjamaah di rumah untuk meminimalisir penyebaran Covid-19, mereka jadi belajar tata cara salat tarawih berjamaah. Maklum mereka (terpaksa) harus menjadi imam dadakan. Selama ini mereka umumnya menjadi makmum sehingga tidak begitu tahu secara rinci tata cara salat sunah tersebut karena biasanya hanya mengikuti imam.

Tak hanya belajar tata cara salat tarawih, mereka juga belajar dan menghapal kembali surat-surat dalam Al-Quran. Beberapa dari mereka bilang, malu dong masa surat yang dihapal hanya surat-surat pendek, kalau tidak Al Iklash, An-Nas hehe. Nanti bisa diledek si buah hati. Apalagi anak-anak sekarang hapalan Al-Qurannya lumayan bagus dan banyak.

Berbagi Kebaikan dari Rumah

Dari Ramadan tahun lalu kita juga belajar bahwa kita bisa berbagi kebaikan dari rumah. Kita bisa bersedekah menyisihkan sebagian rezeki untuk orang yang membutuhkan tanpa harus keluar rumah.

Kita bisa mewakafkan sebagian rezeki ke kaum dhuafa dengan cara non tunai, menyalurkan ke badan/instansi/lembaga amal dengan cara mentransfer uang tersebut. Ada banyak pilihan, mulai dari Badan Amal Zakat hingga aplikasi Gojek.

Bila kondisi tidak memungkinkan, tak harus berkeliling mencari orang yang membutuhkan untuk diberi santunan secara langsung, baik santunan berupa uang maupun makanan, cukup salurkan ke lembaga-lembaga amal tersebut. Insya Allah sampai ke mereka yang membutuhkan.

Atau bisa juga titip sedekah ke teman/kerabat/keluarga yang memang secara rutin memberi santunan kepada kaum dhuafa. Apalagi orang-orang baik tersebut sekarang sudah cukup terbuka menggalang dana, baik melalui media sosial pribadi maupun melalui aplikasi pesan instan.

Atau bisa juga menyalurkan bantuan kepada korban bencana alam. Apalagi beberapa waktu terakhir ini beberapa wilayah di Indonesia ada banyak yang terkena musibah, mulai dari banjir bandang hingga gempa. Kita tinggal menyalurkan sebagian rezeki ke korban-korban bencana alam tersebut.

Tetap Bisa Menambah Ilmu Agama

Dari Ramadan tahun lalu kita juga belajar tetap bisa menambah ilmu agama meski lebih banyak menghabiskan waktu di dalam rumah. Kita bisa menghadiri kajian secara daring, menonton video melalui kanal youtube dan televisi, atau belajar membaca Al-Quran melalui beberapa aplikasi yang bisa kita unduh melalui ponsel. Kita tinggal memilih mana yang lebih sesuai, mana yang lebih membuat kita nyaman.

Beribadah Bisa di Mana Saja

Salat berjamaah di masjid memang lebih utama, terutama bagi laki-laki. Namun, bila kondisi tidak memungkinkan diperbolehkan untuk beribadah di mana saja, termasuk di rumah. Islam bukan agama yang memberatkan.

Pandemi Covid-19 ini membuat kita lebih sadar bahwa beribadah bisa di mana saja. Tak sebatas harus di masjid dan mushalla. Melalui wabah penyakit ini kita juga belajar bahwa pandemi Covid-19 bukan penghalang untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah SWT. Pagebluk bukan penghambat untuk mendapatkan pahala yang berlimpah di bulan penuh berkah.

Sahur dan Berbuka Puasa dengan Makanan Lebih Sehat

Banyak teman-teman saya yang mengaku sejak pandemi Covid-19 menu sahur dan berbuka puasa lebih diperhatikan. Makanan yang disantap tidak hanya asal kenyang dan lezat, tetapi juga harus sehat. Pandemi Covid-19 membuat kita lebih peduli dengan kesehatan, lebih waspada. Saya juga termasuk salah satunya. Makanan yang disantap diupayakan bergizi seimbang. 

Selalu ada hikmah dibalik setiap peristiwa, termasuk melewati Ramadan ditengah keterbatasan akibat  pandemi Covid-19. Kalau teman-teman Kompasianer hikmah apa yang didapat saat menjalankan puasa di tengah pandemi tahun lalu?

Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun