Begitu pula dengan Arsyad. Kakek berusia 70 tahun, yang harus rela kehilangan uang Rp2.500.000 saat rumah yang ia tinggali mengalami kebakaran. Uang tersebut padahal ia sisihkan dari hasil hasil memulung plastik dan botol minum bekas untuk biaya berangkat umrah.
Saya yang membaca informasi tersebut di salah satu portal berita saja sudah sedih, apalagi yang mengalami sendiri. Sudah rumah hangus terbakar, uang simpanan juga ludes. Sementara, kebutuhan terus berjalan. Kita tetap harus makan-minum, tagihan tetap harus dibayar.
Korban kebakaran biasanya selalu saja ada yang membantu. Ada banyak tangan-tangan baik di luar sana. Hanya saja, akan tetap lebih baik bila kita memiliki uang simpanan sendiri yang dapat digunakan saat terdesak.
Itu makanya, uang sebaiknya simpan di bank. Risiko kehilangan lebih kecil. Saat buku tabungan dan kartu atm rusak atau terbakar, uang simpanan kita tetap tersimpan aman. Saat tabungan dan kartu atm hilang, uang kita tidak secara otomatis hilang. Uang masih bisa tersimpan aman.
Ada beberapa yang mengatakan, malas menyimpan uang di bank, ada biaya administrasi setiap bulan. Padahal ada lho beberapa bank yang tidak membebankan biaya administrasi bulanan. Uang kita utuh sesuai yang kita setorkan untuk ditabung, tidak dipotong biaya administrasi bulanan.
Namun, bank umumnya memang membebankan biaya administrasi bulanan. Akan tetapi, biaya adminsitrasi bank setiap bulan itu nominalnya tidak seberapa, bila dibandingkan dengan risiko kalau kita menyimpan sendiri uang di rumah. Namanya juga menitip sesuatu, tentu ada biaya yang harus dikeluarkan.
Bila Menabung di Bank, Uang Kita Lebih Bermanfaat
Sebaik-baiknya manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia. (HR. Ahmad, ath-Thabrani, ad-Daruqutni)
Selain penuh risiko, menyimpan uang di rumah hanya akan teronggok begitu saja di salah satu sudut rumah. Tidak akan menghasilkan manfaat bagi orang lain. Namun, bila uang disimpan di bank, uang bisa diputar dan dimanfaatkan oleh para debitur yang membutuhkan tambahan dana.
Uang tersebut bisa dimanfaatkan oleh penggiat Usaha Kecil Menengah (UKM) dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) untuk mengembangkan bisnis yang mereka rintis. Bisa dimanfaatkan oleh orang yang rumahnya selalu kebocoran saat hujan turun untuk memperbaiki atap rumah. Bisa juga dimanfaatkan oleh calon pengemudi taksi online atau ojek online untuk membeli kendaraan.
Bank bisa menjadi perpanjangan tangan kita untuk mereka. Kita bisa menolong orang yang kesulitan dana, tanpa harus takut kehilangan dana yang kita miliki. Tahu sendiri kan bila kita meminjamkan langsung uang yang kita miliki secara langsung kepada perseorangan? Menagihnya luar biasa. Ada memang yang disiplin membayar, tetapi tidak sedikit yang suka mangkir.
