Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

"Sweet 20", Tontonan Rekomendasi di Momen Idulfitri

31 Mei 2019   23:53 Diperbarui: 1 Juni 2019   00:37 60
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hubungan mertua-menantu tak selamanya mulus. Begitupula dengan relasi cucu dan nenek. Ada yang dikaruniai hubungan yang baik dan hangat. Interkasi antara mertua-menantu, cucu-nenek sangat harmonis. Namun tak sedikit yang harus menghadapi friksi. Hubungan kekeluargaan harus mengalami fase naik-turun.

Hal tersebut seperti yang dialami Nenek Fatmawati (Niniek L Kariem) dalam film "Sweet 20". Terlalu perhatian dan "bawel" membuat hubungan Nenek Fatmawati dengan  sang menantu, Salma (Cut Mini), kurang baik. Begitupula relasi dengan kedua cucu, Luna (Alexa Key) dan Juna (Kevin Julio).

Hubungan yang kurang harmonis antara ibu dan keluarga kecilnya tersebut membuat sang buah hati, Aditya (Lukman Sardi), "sakit kepala". Ia akhirnya memutuskan untuk memasukan sang bunda ke panti jompo.

Sedih dengan keputusan si anak semata wayang yang sangat ia sayangi, membuat Nenek Fatmawati menghibur diri dengan berjalan-jalan sendirian hingga larut malam. Sampai akhirnya tanpa sengaja ia masuk ke studio foto Forever Young. Studio foto yang mengubah hidupnya dalam sekejap.

Usai difoto Nenek Fatmawati tiba-tiba berubah menjadi gadis berusia 20 tahunan, lebih muda sekitar 50 tahun. Ia bertransformasi menjadi perempuan cantik nan menarik. Ia pun berkesempatan mewujudkan mimpi yang belum terealisasi. Selain itu, beliau juga berkesempatan memperbaiki hubungan dengan anak, menantu dan cucu.

Lekat dengan Masalah Kita Sehari-hari

Film ini merupakan adaptasi dari film Korea Selatan, "Miss Granny". Meski demikian saat menonton film ini terasa sangat original. Tidak seperti film-film adaptasi pada umumnya. Mungkin karena sudah disesuaikan dengan kultur Indonesia, Tidak "menjiplak" sepenuhnya alur cerita dari film asal.

Ada banyak permasalahan-permasalahan khas orang Indonesia yang ditampilkan di film ini. Sehingga, terasa lebih dekat. Meski beberapa scene sedikit berlebihan, tetapi saat menonton, bukan tidak mungkin kita akan mengucap, "ih, gue banget." Kita pun bisa belajar banyak hal terkait hubungan antara nenek dan cucu, ibu dan anak, serta mertua dan menantu.

Menurut saya film ini sangat cocok bila ditonton beramai-ramai bersama keluarga pada momen Idulfitri. Selain menghibur, juga sarat dengan pesan baik terkait keluarga. Terkadang ibu mertua bawel bukan mau nyinyir, tetapi ingin anak dan cucu yang ia sayangi terawat dengan baik.

Nenek yang cerewet juga bukannya bermaksud membuat hidup kita tidak nyaman. Namun justru ingin kita mendapatkan yang terbaik. Hanya saja mungkin cara penyampaiannya yang kurang tepat. Terlebih perbedaan usia yang cukup jauh terkadang membuat komunikasi lintas generasi sedikit terhambat.

Dimanjakan dengan Visual Menarik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun