Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Menulis di Kompasiana, Lebih Praktis hingga Bisa Mendapat Penghasilan Tambahan

2 Juli 2018   10:10 Diperbarui: 2 Juli 2018   10:21 845
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi Pribadi

Selain menulis di Kompasiana, saya juga mengelola blog pribadi. Namun berbeda dengan blogger pada umumnya, saya justru lebih sering memposting tulisan di Kompasiana dibanding blog pribadi. Bahkan umumnya, saya lebih sering mengcopy-paste tulisan di Kompasiana ke blog pribadi, dibanding sebaliknya.

Beberapa teman ada yang bertanya, "Tidak takut blognya terindeks sebagai blog "plagiat" oleh Google? Tidak takut DA/PA turun karena tulisan tersebut sudah diposting lebih dulu di platform lain?" Haha tapi saya kan (saat ini hanya) blogger "abal-abal" yang menulis karena hobi dan sekadar ingin menyampaikan isi hati, bukan karena ingin bertransformasi sebagai blogger "femes", jadi tidak terlalu mempermasalahkan hal tersebut.

Lebih Praktis

Saya suka menulis di Kompasiana karena praktis, tidak pusing membayar biaya tahunan, tidak ribet juga harus membetulkan blog saat blog yang kita kelola tersebut mengalami "error" sehingga tidak bisa diakses. Biasanya bila mengalami error tinggal memberitahu admin Kompasiana, atau menunggu beberapa saat sampai Kompasiana kembali pulih. Tim IT Kompasiana akan membetulkan --bahkan saat kita tidak melakukan apapun. Itu sangat berkah, buat saya yang buta dunia IT.

Tulisan kita juga biasanya tetap terjaga utuh, walaupun ada beberapa vote dan komen yang hilang. Namun itu tidak terlalu bermasalah, selama tulisan yang kita buat tidak lenyap. Dulu blog pribadi saya pernah error soalnya dan beberapa tulisan hilang tak bersisa, entah mengapa back up data hanya menyimpan data hingga tanggal tertentu, sehingga sisa tulisan diluar tanggal tersebut tak terselamatkan.

Sebenarnya tulisan itu bisa di posting ulang, apalagi biasanya saya menulis dulu di ms word baru di posting di blog, namun nanti tanggalnya jadi berbeda, linknya juga belum tentu sama, padahal itu untuk tulisan lomba, atau tulisan beberapa pengalaman yang sudah kita sebar di berbagai media sosial yang kita punya. Gagal menang lomba menulis karena hal teknis itu, rasanya "lebih perih" dibanding kalah karena tulisan kita kalah saing aka kalah bagus dengan tulisan peserta lain.

Jangkauan Lebih Luas

Saya suka menulis di Kompasiana karena jangkauan pembacanya yang lebih luas. Tanpa dibagikan di media sosial yang kita miliki, atau di beberapa grup komunitas sudah pasti ada yang membaca, para Kompasianer yang jumlahnya sudah ratusan ribu, meski jumlah pembaca tetap tergantung dari judul dan kualitas tulisan yang kita buat.

Kalau saya menulis di blog pribadi, yang membaca paling lingkaran terdekat. Itu pun kalau saya share di media sosial, bila dibiarkan belum tentu ada yang membaca. Eh, tapi itu hanya kasus saya yang blognya belum memiliki pengunjung tetap, akan berbeda dengan para blogger yang memang sudah dikenal dan memiliki kualitas tulisan baik dan bermanfaat.

Jangkauan pembaca Kompasiana yang lumayan luas juga sepertinya karena blog keroyokan tersebut juga memiliki media sosial dengan follower yang tidak sedikit. Sehingga, sekali share, pasti setidaknya ada "satu-dua" follower yang mengklik dan membaca tulisan yang di share tersebut.

Meski jumlah pembaca bukan tujuan utama saat menulis, tetapi pasti sangat senang kan saat tulisan yang kita buat banyak yang membaca?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun