Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Jelang Lebaran, Mall Penuh, Pasar Sesak

13 Juni 2018   13:06 Diperbarui: 13 Juni 2018   13:26 956
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana salah satu mall di Kota Batam. Foto diambil Selasa (13/06) pukul 16:36 WIB. Semakin malam semakin penuh. | Dokumentasi Pribadi

Batam, Kepulauan Riau, dikenal sebagai salah satu kota di Indonesia dengan jumlah pendatang yang cukup tinggi. Saking banyaknya jumlah pendatang, kota yang berbatasan langsung dengan Malaysia dan Singapura ini bahkan memiliki tingkat pertumbuhan penduduk yang cukup tinggi.

Berdasarkan data yang dirilis Demographia World Urban Areas, Batam (sempat) ditetapkan sebagai kota dengan pertumbuhan penduduk tertinggi di dunia.  Menurut perusahaan asal Amerika Serikat tersebut, pada 2016 lalu tingkat pertumbuhan penduduk di Batam mencapai 7,4 persen per tahun.

Lelah memilih, menunggu di luar toko. | Dokumentasi Pribadi
Lelah memilih, menunggu di luar toko. | Dokumentasi Pribadi
Meski cukup banyak pendatang, suasana menjelang Idulfitri di Batam tetap ramai. Banyak pendatang yang lebih memilih pulang kampung ke kota masing-masing. Namun tak sedikit juga yang tetap memilih menghabiskan "hari kemenangan" di kota yang berjuluk Bandar Madani Dunia tersebut.

Mall Cukup Padat

Semakin dekat hari raya, pusat perbelanjaan di Batam semakin padat pengunjung. Mereka umumnya berkeliling untuk mencari keperluan lebaran, mulai dari baju, sepatu, sandal, mukena, hingga aksesories lain yang sebenarnya tidak terlalu diperlukan secara langsung untuk menjalankan ibadah Idulfitri, seperti kacamata hingga  aneka perhiasan.

Tadi malam (12/06), saat saya dan suami berkunjung ke salah satu mall di Kota Batam, suasana cukup padat. Semakin malam pengunjung semakin banyak. Tempat parkir juga semakin susah dicari. Saking penuhnya, pengelola mall dengan kreatif menata lahan parkir sedemikian rupa dengan tali-tali yang disiapkan khusus. Sehingga pengunjung dapat parkir lebih rapi, agar lebih banyak kendaraan yang bisa menggunakan lahan tersebut.

Dibanding pegal nunggu istri atau ibu belanja, mending duduk sambil main games. | Dokumentasi Pribadi
Dibanding pegal nunggu istri atau ibu belanja, mending duduk sambil main games. | Dokumentasi Pribadi
Entah lelah, entah bosan menunggu anggota keluarga lain mencari kebutuhan untuk lebaran. Beberapa orang ada yang lebih memilih duduk-duduk di lantai mall. Tak sedikit yang malah ketiduran. Sebagian ada juga yang duduk di kursi yang disediakan oleh pengelola pusat perbelanjaan.

Tak seperti hari biasa, antrian di kasir memang cukup panjang. Selain itu, ada beberapa pembeli yang saat sampai kasir ternyata ia belum final memilih barang. Sehingga saat kasir menghitung belanjaan yang sudah dipilih, pembeli tersebut masih asik memilah barang yang akan dibeli untuk tambahan. Nah, karena sebagian barang sudah terlanjur di-scan, otomatis dengan terpaksa si kasir menunggu hingga pembeli tersebut selesai memilah barang tambahan. Alhasil, antrian pun semakin lama.

Ada juga yang saking pegalnya menunggu, memilih selonjoran. | Dokumentasi Pribadi
Ada juga yang saking pegalnya menunggu, memilih selonjoran. | Dokumentasi Pribadi
Mall biasanya semakin padat saat lebaran semakin dekat. H-1 Idulfitri biasanya semakin banyak warga Batam yang menghabiskan waktu di Mall. Mereka berkeliling-keliling mencari pakaian yang akan dikenakan esok harinya untuk menyambut dan memeriahkan "hari kemenangan".

Dulu saya dan suami merupakan salah satu dari mereka. Seru rasanya berburu pakaian beberapa jam menjelang Idulfitri. Biasanya karena khawatir tidak terjual, banyak pedagang yang memilih menawarkan pakaian dengan harga lebih terjangkau, terutama di stand pameran khusus Ramadan yang ada di pusat perbelanjaan.

Tempat makan juga penuh pengunjung. | Dokumentasi Pribadi
Tempat makan juga penuh pengunjung. | Dokumentasi Pribadi
Namun ya itu, peminat banyak, saingan melimpah. Kita tidak leluasa memilih karena pengunjung lain juga ingin melihat dan membeli baju-baju yang mereka sukai. Alhasil, sejak beberapa tahun terakhir, saya dan suami lebih memilih berbelanja baju lebaran jauh-jauh hari, setidaknya h-3.

Selain penjual pakaian, tempat yang tak kalah banyak diserbu pengunjung mall di akhir Ramadan adalah gerai makanan. Menjelang waktu berbuka puasa, gerai-gerai makanan biasanya penuh pengunjung. Letih berkeliling mall mencari baju lebaran, membuat mereka lebih memilih berbuka puasa di tempat makan yang ada di dalam mall.

Pasar Semakin Sesak

Semakin mendekati lebaran, pasar juga semakin sesak. Tadi pagi (13/6), saat saya berkunjung ke salah satu pasar tradisional dekat rumah, penjual daging sapi sukses dikerubuti ibu-ibu. Mereka antre menunggu giliran untuk mendapatkan daging segar yang akan diolah untuk penganan hari raya.

Suasana pasar tradisional dekat rumah. Foto diambil hari ini sekitar pukul 10:00 WIB. | Dokumentasi Pribadi
Suasana pasar tradisional dekat rumah. Foto diambil hari ini sekitar pukul 10:00 WIB. | Dokumentasi Pribadi
Begitu pula dengan penjual buah, sayur, dan ikan, penuh oleh para pembeli. Pembeli juga bahkan memenuhi toko-toko aksesories yang menjual jepit rambut, ikat rambut, bros, hingga kaos kaki. Tak sedikit juga yang berburu aneka khimar, hijab, hingga gamis dan baju koko aneka model.
Tukang daging diserbu pembeli. | Dokumentasi Pribadi
Tukang daging diserbu pembeli. | Dokumentasi Pribadi
Butuh usaha ekstra untuk berpindah dari satu lapak ke lapak lain. Terlebih bila kita juga memutuskan menjadi salah satu dari mereka, memilah barang yang akan dibeli sesuai dengan kecocokan hati dan kecocokan budget. Terlebih ibu-ibu biasanya sangat sigap, saat melihat ada yang bagus, langsung diambil dulu, mana yang dibeli, nanti diputuskan belakangan, yang penting tidak diambil dulu oleh pembeli lain.

Penjual di pasar tradisional yang tak kalah laris menjelang Idulfitri adalah penjual cangkang ketupat. Banyak ibu-ibu yang memilih membeli cangkang ketupat yang sudah jadi dibanding harus repot membuat sendiri. Beberapa bahkan ada yang pesan ketupat yang sudah jadi. Kebetulan cukup banyak pedagang yang menawarkan jasa tersebut. Biasanya hari ini pesan, besok diambil sesuai dengan jumlah yang dipesan.

Penjual jilbab juga diserbu pembeli. | Dokumentasi Pribadi
Penjual jilbab juga diserbu pembeli. | Dokumentasi Pribadi
Bagaimana suasana menjelang lebaran di kota teman-teman Kompasianer? Mal dan pasar padat juga kah seperti di Batam? Salam Kompasiana! (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun