Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menghabiskan Akhir Pekan di Pantai Melayu, Batam

13 Maret 2018   15:17 Diperbarui: 13 Maret 2018   18:02 920
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi

Apa kegiatan favorit warga Batam, Kepulauan Riau, saat akhir pekan? Saat ditanya seperti itu, umumnya mereka akan menjawab menghabiskan waktu di pantai. Baik sekedar duduk-duduk santai menikmati sepoi angin, mencicip sebutir kelapa muda, atau menemani anak kesayangan bermain air laut.

Wisata pantai menjadi kegiatan favorit di kota yang berbatasan langsung dengan Singapura ini. Hal tersebut dikarenakan, hampir setiap kecamatan di Kota Batam berbatasan langsung dengan laut yang memiliki pantai indah yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk bercengkrama bersama keluarga tercinta.

Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Masyarakat hanya tinggal memilih akan menghabiskan akhir pekan di pantai mana, pantai di sekitar Nongsa kah yang padat dengan wisata-wisata bahari kekinian, pantai di wilayah Sekupang sambil mengintip siluet Singapura, atau pantai-pantai di sekitar landmark Kota Batam, Jembatan Barelang, yang masih sangat alami?

Saya dan keluarga biasanya memilih lokasi pantai berdasarkan waktu luang yang kami miliki. Bila saat akhir pekan tidak ada kegiatan lain, seperti berkunjung ke rumah keluarga besar, menghadiri kenduri, atau acara lain yang tidak dapat ditinggalkan, kami memilih menghabiskan waktu di pantai-pantai sekitar Jembatan Barelang.

Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Jika waktu yang dimiliki cukup singkat, namun  tetap ingin menghirup udara laut yang segar, kami memilih berkunjung ke pantai dekat rumah. Biasanya ke Ocarina atau ke Bengkong Laut yang bisa ditempuh dalam waktu kurang dari 10 menit. Apalagi di dua titik wisata tersebut tak hanya menawarkan pemandangan laut, namun juga menawarkan permainan anak yang cukup seru.

Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Pantai Melayu Menjadi Favorit

Salah satu pantai di kawasan Barelang yang cukup banyak dikunjungi masyarakat Batam saat akhir pekan adalah Pantai Melayu. Pantai ini terletak di Pulau Rempang, tepatnya beberapa meter setelah Jembatan Sultan Zainal Abidin, atau lebih dikenal masyarakat dengan nama Jembatan IV.

Jalan masuk yang mulus dan lebar, membuat pantai ini menjadi favorit para wisatawan lokal. Yup, meski berada diujung pulau, akses menuju pantai tersebut sangat baik. Jalan masuk beraspal mulus, hitam mengilat. Selain itu, lahan untuk parkir kendaraan terhampar luas. Bisa untuk menampung ratusan kendaraan roda empat. Sehingga, pengunjung tak perlu berebut untuk mendapatkan lokasi parkir yang representatif.

Banana Boat di Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Banana Boat di Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Saya dan rombongan yang sampai di Pantai Melayu menjelang makan siang pada Minggu (11/3) lalu saja, masih bisa mendapatkan tempat parkir yang sangat strategis. Padahal saat itu, pengunjung Pantai Melayu sudah sangat membeludak. Mobil-mobil sudah terparkir rapi di dekat pantai.

Saya bahkan sempat pesimistis dapat memarkirkan kendaraan di dekat pantai. Sudah terbayang harus bolak-balik berjalan agak jauh ke mobil mengangkut perlengkapan tempur untuk piknik. Namun ternyata hanya beberapa meter dari pintu masuk, masih terlihat lahan-lahan parkir yang kosong di dekat pantai.

Banyak penjual jajanan dengan harga terjangkau di Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Banyak penjual jajanan dengan harga terjangkau di Pantai Melayu Batam. | Dokumentasi Pribadi
Tempat Nyaman, Harga Jajanan Terjangkau

Bila dibandingkan dengan pantai-pantai lain di sekitar Barelang, Pantai Melayu sepertinya yang paling "ramah" wisatawan. Hampir di setiap titik pengelola menyediakan bale-bale yang dapat disewa oleh pengunjung. Ukuran bale-bale tersebut bervariasi, mulai dari yang kecil hingga yang berbentuk seperti rumah terbuka, saking besarnya.

Harga yang ditawarkan bervariasi, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu. Tergantung dari besar kecilnya bale-bale yang disewa. Namun bila cuaca bersahabat, saya malah menyarankan pengunjung menyewa tikar saja. Duduk di bawah pohon sambil menikmati hamparan laut terasa lebih nikmat. Apalagi harga sewa satu tikar hanya Rp15.000 tanpa batasan waktu. Biasanya dapat dipinjam sepuasnya hingga kita pulang.

Koperasi di Pantai Melayu Batam, sehingga harga yang dijual pedagang tetap masuk akal. Pakaian ganti saja dijual sekitar Rp30.000. | Dokumentasi Pribadi
Koperasi di Pantai Melayu Batam, sehingga harga yang dijual pedagang tetap masuk akal. Pakaian ganti saja dijual sekitar Rp30.000. | Dokumentasi Pribadi
Namun bila datang berombongan hingga berpuluh-puluh orang, memang tidak ada salahnya menyewa bale-bale. Selain lebih nyaman karena disemen dan memiliki atap, juga lebih leluasa menyimpan beragam barang berharga. Apalagi bila sudah menyiapakan beragam gamesdengan hadiah-hadiah yang menarik.

Satu hal yang menarik di Pantai Melayu adalah harga jajanan yang terjangkau. Tidak akan ada drama pengunjung yang "digetok" penjual di sekitar area wisata. Hal tersebut dikarenakan ada koordinator yang mengawasi harga yang ditawarkan setiap pedagang di kawasan pantai tersebut. Mungkin itu juga makanya, pengunjung lebih banyak yang jajan dan menikmati aneka makanan yang dijual pedagang di sekitar pantai. Saya salah satunya.

Bisa menawarkan bale-bale atau gazebo. | Dokumentasi Pribadi
Bisa menawarkan bale-bale atau gazebo. | Dokumentasi Pribadi
Apalagi makanan yang dijual juga cukup beragam, mulai dari makanan sejuta umat bakso, mie ayam, mie goreng dan mie rebus, hingga masakan-masakan seafood. Saya sempat mengintip ada satu kedai yang menjual cumi hitam, kepiting asam pedas, hingga beragam masakan ikan. Sayang dari rumah saya sudah terlanjur memesan catering dari salah satu peserta rombongan.

Alhasil saya hanya berani melirik-lirik. Mau membeli tapi kasihan pada enam boks nasi yang sudah terlanjur saya pesan untuk suami, anak dan saya. Apalagi satu orang dipesankan dua boks, bila tidak dimakan mubazir. Alhasil saya hanya berani membeli makanan-makanan ringan seperti bakso bakar, rujak, hingga es krim yang harganya hanya berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000.

Bila datang berombongan bebas bermain games yang diadakan secara mandiri. | Dokumentasi Pribadi
Bila datang berombongan bebas bermain games yang diadakan secara mandiri. | Dokumentasi Pribadi
Menawarkan Permainan Air Menarik

Selain menawarkan aneka kuliner, pengelola Pantai Melayu juga menawarkan beberapa permainan air, mulai dari menikmati areal pantai dengan berkeliling menggunakan perahu hingga memompa keberanian pengunjung dengan menggunakan banana boat. Harga yang ditawarkan cukup terjangkau, tak lebih dari Rp25.000/orang.

Bila enggan membeli masakan jadi, dapat membawa bahan makanan sendiri seperti warga Batuaji ini yang membakar ikan yang dibawa dari rumah. | Dokumentasi Pribadi
Bila enggan membeli masakan jadi, dapat membawa bahan makanan sendiri seperti warga Batuaji ini yang membakar ikan yang dibawa dari rumah. | Dokumentasi Pribadi
Anak saya lebih memilih membeli ban untuk berenang seharga Rp50.000. Ia ingin puas berkeliling pantai sambil menaiki ban karena belum pandai berenang. Apalagi saat sudah mulai bosan bermain air, ia bisa berbaur dengan anak sebaya lain untuk mencari kepiting dan ubur-ubur. Apalagi kebetulan saat kami berkunjung, air laut di Pantai Melayu sedang surut.

Walaupun di pelosok, jalan tetap mulus. | Dokuemntasi Pribadi
Walaupun di pelosok, jalan tetap mulus. | Dokuemntasi Pribadi
Ah, menghabiskan waktu di pantai memang selalu menyenangkan. Seru. Wisata menyehatkan yang murah meriah. Teman-teman Kompasianer senang jugakah berwisata ke pantai? Pantai mana yang paling favorit? Salam Kompasiana! (*)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun