Mohon tunggu...
Cucum Suminar
Cucum Suminar Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Kompasianer

Belajar dari menulis dan membaca. Twitter: @cu2m_suminar

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Selamat Hari Air Sedunia 2016!

21 Maret 2016   20:17 Diperbarui: 22 Maret 2016   11:58 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Hari Air Sedunia/Foto Dok:www.askideas.com"][/caption]Air merupakan senyawa yang paling diperlukan Bumi untuk menunjang kehidupan. Semua manusia, hewan dan tumbuhan membutuhkan air untuk dapat bertahan hidup. Konon katanya, manusia dapat bertahan tidak makan hingga delapan minggu selama masih mengkonsumsi air, namun tidak bisa bertahan hidup jika tidak meminum air selama tiga hingga lima hari berturut-turut.

Selain untuk menunjang kehidupan, air juga berfungsi sebagai alat pendukung transportasi. Banyak wilayah di Indonesia yang masih menggunakan air sebagai alat pendukung transportasi, salah satunya adalah Kota Batam, Provinsi Riau. Pulau berbentuk kalajengking ini memanfaatkan air sebagai salah satu fasilitas pendukung transportasi agar terhubung dengan kota lain seperti Tanjung Pinang, Singapura, hingga Johor, Malaysia.

Air juga berfungsi sebagai sumber energi. Tidak sedikit sumber air yang difungsikan sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA). Ada PLTA Peusangan di Aceh, PLTA Asahan di Sumatera Utara, PLTA Maninjau di Sumatera Barat, PLTA Saguling di Jawa Barat, PLTA Lodoyo di Jawa Timur, hingga PLTA Bakaru di Sulawesi Selatan.

Begitu pentingnya air bagi kehidupan manusia, membuat Persatuan Bangsa Bangsa (PBB) menetapkan satu hari dalam satu tahun sebagai Hari Air Sedunia  atau World Water Day. Perkumpulan berbagai bangsa sedunia tersebut menetapkan 22 Maret sebagai Hari Air Sedunia. Peringatan Hari Air Sedunia pertama kali dirayakan pada tahun 1993. Perayaan tersebut bertujuan untuk menarik perhatian masyarakat dunia akan pentingnya air bagi kehidupan mahluk hidup di muka Bumi.

Selain itu, peringatan Hari Air Sedunia juga dilakukan untuk melindungi pengelolaan air secara berkelanjutan.  Setiap tahun, Hari Air Sedunia mengambil tema yang berbeda dengan mengangkat isu khusus. Tahun lalu, tema yang diambil adalah Water and Sustainable Development atau Air dan Pembangunan Berkelanjutan.

Tahun ini, tema Hari Air Sedunia yang diangkat adalah Water and Jobs  atau Air dan Pekerjaan. Tema tersebut menyoroti hubungan dua arah antara air dan pekerjaan dalam ekonomi yang lebih hijau dan pembangunan berkelanjutan.  Air memang memiliki peranan penting bagi para pekerja sebagai pendukung keberlanjutan berbagai pekerjaan yang ada. Air memiliki penting bagi seluruh bidang pekerjaan, baik formal maupun informal. Petani membutuhkan air untuk irigasi, arsitek membutuhkan air untuk membangun gedung pencakar langit, bahkan tukang cuci mobil membutuhkan air untuk menjaga pelayanan kepada pelanggan. bagaimana bisa memberikan servis yang memuaskan bila tidak ada air untuk mencuci mobil? 

KONDISI AIR DI INDONESIA

Sebagai negara kepulauan, Indonesia memiliki cadangan air yang cukup melimpah. Berdasarkan data yang dirilis melalui situs http://bemkm.ugm.ac.id, Indonesia memiliki enam persen dari 21 persen cadangan air bersih di Asia Pasifik. Air bersih tersebut berasal dari air hujan yang tertampung di danau, sungai, dan tanah.

Meski diatas kertas memiliki sumber air meruah, tidak sedikit wilayah yang kesulitan air bersih, terutama saat musim kemarau panjang. Saat El Nino 2015 lalu, hampir seluruh kota di Indonesia mengalami kesulitan air, mulai dari Kota Batam, Kepulauan Riau,  yang memang hanya mengandalkan air baku dari air hujan, Kota Tangerang, Banten, hingga Kota Bogor, Jawa Barat.

Saat bukan musim kemarau pun ada beberapa daerah yang kesulitan memenuhi kebutuhan air bersih warga – salah satunya adalah Kota Tanjung Pinang. Beruntung pemerintah pusat mulai membenahi krisis air bersih di Ibukota Provinsi Kepulauan Riau tersebut dengan membangun Sea Water Reverse Osmosis (SWRO). Meski belum sepenuhnya difungsikan, saat ini teknologi penyulingan air laut tersebut sudah siap dibangun.

Berdasarkan data yang dilansir situs www.unicef.org, Indonesia merupakan satu dari 10 negara di dunia yang hampir dua pertiga dari penduduknya tidak memiliki akses untuk mendapatkan air bersih. Satu dari enam anak Indonesia tidak memiliki akses ke air minum yang aman.

Padahal ada berbagai penyakit yang ditimbulkan bila akses ke air bersih terbatas. Kualitas air yang buruk dapat menjadi pemicu penyakit diare, kolera dan leptospirosis. Sementara kuantitas air yang tidak mencukupi kebutuhan dapat mengakibatkan malnutrisi dan penyakit kulit seperti gatal, kudis, kurap, panu dan infeksi kulit akibat jarang membersihkan tubuh (baca: mandi) dan sanitasi yang buruk.

APA YANG BISA KITA LAKUKAN?

Tanpa air tidak ada yang bisa kita lakukan. Apa yang bisa dibangun untuk mewujudkan Indonesia yang lebih maju bila tidak ada air untuk membangun infrastruktur? Apa yang bisa dipromosikan bila air yang memenuhi danau-danau indah di Indonesia kering atau malah terkontaminasi zat kimia? Apa yang bisa dilakukan bila generasi muda Indonesia malnutrisi akibat akses air bersih yang terbatas?

Sebelum terlambat, ayo mulai dari diri kita sendiri menyayangi air, menghemat air, menjaga lingkungan. Syukur-syukur bisa membantu pemerintah menanan pohon. Yuk, jaga air bersih sebelum terlambat. Jangan sampai kita baru menyadari pentingnya air bersih saat tidak ada lagi air di sekitar kita yang bisa dikonsumsi dengan harga ekonomis. Selamat Hari Air Sedunia 2016! Salam Kompasiana! (*)

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun