Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Ketika Boeing Dituduh Bertaruh Nyawa Penumpang Pesawat

2 Januari 2023   14:30 Diperbarui: 2 Januari 2023   14:48 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber: aviacionline.com)

Siapa tak kenal pesawat Boeing? Sebagian besar dari kita pernah merasakan terbang dengan Boeing.

Didirikan oleh William Boeing di Seattle pada 1916, Boeing bermarkas di Pacific Northwest, telah menciptakan produk yang menjadi kebanggaan Amerika. Boeing menciptakan lapangan kerja terbesar di Seattle, memiliki dampak luas kepada ekonomi negara.

Boeing memasok pesawat paling populer untuk maskapai penerbangan di seluruh dunia. Pesawat Boeing merevolusi perjalanan udara, mendekatkan dunia. Membuat terbang terjangkau bagi kebanyakan orang.

Sejak lama Boeing adalah ahlinya, terbaik segalanya. Selalu fokus pada kualitas dan inovasi. "Jika bukan Boeing, saya tidak akan terbang". Slogan terkenal ini membuktikan kepercayaan mutlak penumpang dan awak pesawat di seluruh dunia kepada Boeing.

Tiba-tiba, reputasi perusahaan Boeing hancur berantakan. Ketika dua pesawat barunya mengalami kecelakaan mengerikan dalam waktu lima bulan.

Pada 29 Oktober 2018 pesawat Lion Air mengalami kecelakaan di Laut Jawa, Indonesia, menewaskan seluruh penumpang dan awak 189 orang. Kemudian pada 10 Maret 2019, 19 pekan setelah tragedi Lion Air, maskapai Ethiopia Airlines jatuh di tanah setelah lepas landas di Addis Ababa. 157 tewas dalam penerbangan tersebut.

Dua kecelakaan yang situasinya serupa. Pesawat yang sama yakni Boeing 737 Max terbaru, dekat dari bandara, cuaca sedang cerah dan pesawat terbang ketinggian rendah.

Kecelakaan pesawat baru dalam waktu lima bulan merenggut nyawa 346 orang tidak pernah terjadi dalam penerbangan modern. Menjerumuskan Boeing ke dalam krisis terbesarnya.

****

Pada awalnya, banyak pihak termasuk saya saling tuding dan cenderung menyalahkan pilot. Dua maskapai tersebut dituduh tidak menjalankan prosedur yang berlaku, mengabaikan keselamatan. Bias konfirmasi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun