Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Final Piala Eropa 2020 di Stadion Wembley

11 Juli 2021   19:51 Diperbarui: 11 Juli 2021   20:24 589
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(https://www.uefa.com/)

Inggris menjelma tim yang hebat, mereka kuat secara fisik dan teknis, dan bertarung berjuang sampai akhir. Telah mereka tunjukkan penampilan semakin solid dari pertandingan ke pertandingan selanjutnya.

Meski tampil kurang garang di penyisihan, sejak babak gugur, permainan impresif yang memukau ditunjukkan Three Lions, yang memiliki kekuatan di lini serang, dan intens mengeksploitasi pertahanan lawan. 

Masterplan Gareth Southgate dieksekusi dengan sangat baik pasukan "Tiga Singa". Lebih dari persoalan teknis dan sejenisnya. Inggris sudah berhasil mengatasi belenggu, blok mental, mulai melewati fase grup tanpa kebobolan, menyingkirkan Jerman, atau mencetak empat gol dalam pertandingan knockout, dan tentu saja, mencapai final.

Tim yang dibangun Gareth Soutgate tinggal selangkah lagi untuk menyamai prestasi sakral pada Piala Dunia  1966. Betapa panjang perjalanan Inggris menjemput trofi kejuaraan besar, sudah melewatkan 25 turnamen (Piala Dunia dan Piala Eropa). 

Rentang 55 tahun itu sama dengan dua generasi. Dari tahun 1966, ada sepuluh Perdana Menteri Inggris, dari Edward Heath sampai Boris Jhonson. Pada 1966, Ratu Elizabeth II masih sangat muda, 41 tahun. Ahli warisnya baru Pangeran Charles, dan sekarang sudah ada dua lagi ahli waris tahta, yakni cucunya Pangeran Williams, dan buyut Pangeran George, yang kerap menyambangi Wembley selama Euro 2020. 

Ratu Elizabeth II bahkan merasa perlu menuliskan surat resmi kerajaan untuk Southgate dan skuad. Ratu Elizabet mengenang 1966 dalam suratnya, ia beruntung mempersembahkan piala dunia kepada kapten Bobby Moore dan melihat apa artinya bagi para pemain, manajemen, dan staf pendukung untuk mencapai dan memenangkan final turnamen besar sepak bola internasional. Ratu punya harapan besar pada seluruh skuad tidak hanya kesuksesan tim Inggris, tetapi juga semangat, komitmen, dan kebanggaan bersama.

Penggemar yang sudah lama menderita dengan kekalahan demi kekalahan kini punya kesempatan memulihkan penderitaan. Di bawah langit dan cahaya terang Stadion Wembley, Inggris bersiap berpesta.

****

Sekali lagi, inilah sepak bola tingkat tinggi. Piala Eropa membuktikan bahwa turnamen ini lebih menuntut hal mendetail yang dibangun dengan niat dan tekad kuat. 

Italia dan Inggris telah menjalani turnamen dengan luar biasa. Kedua tim akan memiliki momennya masing-masing. Siapa di antara Harry Kane atau Giorgio Chielini yang mengangkat  tinggi-tinggi trofi silver Hendri Delanuey? 

Sekali lagi stadion magis Wembley menjadi saksi bisu sejarah hebat sepak bola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun