Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Ini 2 Laga Legendaris Semifinal Piala Eropa

6 Juli 2021   14:15 Diperbarui: 9 Juli 2021   10:15 801
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Logo UEFA.(Dok. UEFA via kompas.com)

Dua laga itu yakni, pertama, Inggris melawan Jerman pada 1996, dan  kedua adalah duel Belanda berhadapan dengan Italia pada Euro-2000. Izinkan saya menuliskan kenangan tersebut di forum ini.

1. Jerman versus Inggris, 29 Juni 1996, Stadion Wembley, London.

sumber: theguardian.com
sumber: theguardian.com
Inggris berhasil maju ke semifinal melalui rangkaian kemenangan yang spektakuler dengan kerja sama yang tergorganisasi kuat. Tony Adams cs menang menyakinkan atas Skotlandia 2-0, dan menghancurkan total football Belanda, 4-1, dengan menampilkan gaya khas Inggris yang kondang, "Kick and Rush". 

Tim "Three Lions" ditukangi Terry Venables dengan kumpulan pemain terbaiknya. David Seaman, Tony Adams, Stuart Pearce, duo Paul (Ince dan Gascoigne), dan duet bomber yang terkenal dengan akronim SAS (Alan Shearer dan Teddy Sheringham).

Drama itu terjadi di babak semifinal melawan musuh besar, Jerman. Di Stadion klasik Wembley, diwasiti Sandor Puhl, duel ini mengulang memori final Piala Dunia 1966, saat Inggris pertama kali, sekaligus terakhir kali menjadi juara dunia. 

Laga ini juga mengulang semifinal Piala Dunia 1990, di mana Inggris bercucuran air mata setelah gagal lewat adu pinalti di Turin.

Malam yang sarat beban bagi pemain Inggris, mereka harus melakukan revans terhadap Jerman, sekaligus memulihkan kembali kejayaan Inggris di masa lalu. Tiga puluh tahun lamanya hidup tanpa gelar apa-apa sungguh membuat Inggris menderita.

Inggris langsung unggul pada menit ke-3 saat Alan Shearer mengkop bola hasil tendangan sudut Paul Gascoigne. 80 ribu penonton yang mayoritas suporter tuan rumah, termasuk Ratu Elizabeth II, mengira Inggris akan relatif mudah mengalahkan Jerman kali ini.

Namun mereka lupa bahwa Jerman adalah pasukan pembunuh bayaran yang kejam. Stefan Kunzt dengan cepat membuyarkan kegembiraan tuan rumah pada menit ke-16. 

Setelah itu kedua kesebeasan saling mengunci hingga waktu normal selesai. Pada waktu tambahan Inggris menggempur pertahanan Jerman yang dikomandani Mattias Sammmer. 

Paul Gazza nyaris mencetak golden goal pertama di pengujung waktu, bola yang bergulir di mulut gawang Andreas Koepke tak mampu diteruskan Gazza yang hanya berjarak sepersekian detik dari laju bola. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun