Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Italia yang Dirindukan

15 Juni 2021   22:29 Diperbarui: 15 Juni 2021   22:42 703
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://www.uefa.com/

Publik pun masih ingat ketika Italia berstatus tuan rumah dan favorit utama pada 1990, secara pedih disingkirkan Argentina yang dimotori mega-bintang Diego Maradona pada laga semifinal di kota Naples. Empat tahun kemudian di Piala Dunia AS 1994, sepakan penalti gagal Roberto Baggio seakan menghapus semua prestasi yang sudah ditorehkan 'si kuncir kuda' dari Vicenza.

Laga perdelapan final melawan Korsel pada Piala Dunia 2002 juga sarat kontroversial karena jauh dari fair play dan masih didebat. Paolo Maldini cs yang dipermalukan anak bawang Korsel, merasa dikerjai wasit Byron Moreno. Belum selesai,  Ahn Jung Hwan menjadi musuh besar publik Italia, dan sempat tidak gajian dari klub Perugia.

Terakhir barangkali ada pertandingan terbaik Piala Dunia 2006 antara tuan rumah Jerman vs Italia di babak semifinal. Lagi-lagi Italia mengalahkan Jerman lewat pertandingan menegangkan dan menggetarkan. Di tanah Bavaria ini Cannavaro cs meniti jalan pedang yang mengasilkan trofi Piala Dunia ke-4.

Negeri Pizza ini juga tempat lahirnya pelatih-pelatih kelas wahid. Angelo Vucini; Arrigo Sacci; Cesare Maldini; Dino Zoff; Giovani Trappatoni; Marcelo Lippi; Cesare Prandelli; Antonio Conte, dan saat ini Roberto Mancini, merupakan deretan allenatore Azzuri di ajang Piala Dunia sejak 1990, dengan berbagai hasil. Puncaknya terjadi di Jerman 2006, Lippi membawa Italia meraih gelar ke-4. Justru saat itu sepak bola Italia dilanda skandal korupsi dan pengaturan hasil pertandingan.

Tiga tahun silam di bawah pelatih Gian Piero Ventura, Italia mengalami tragedi, masa kegelapan, karena untuk pertama kali dalam waktu 60 tahun tak berhasil tampil pada Piala Dunia Russia 2018. Allenatore Roberto Mancini kemudian menukangi Gli Azzuri dan memulihkan kembali harkat sepak bola Italia.

Untuk pertama kali Mancini akan memimpin pasukannya berlaga di turnamen akbar, laga pembuka Piala Eropa 2020 yang harus tertunda setahun. Bertempat di stadion Olimpico, Roma, tim Italia menang telak 3-0 atas Turki. Mancini, kapten Giorgio Chiellini dan skuad biru kebanggaan mengusung semangat kebangkitan atau pencerahan.

Salam Euro.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun