Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Setelah Menonton "Schindler's List"

2 Juni 2020   11:20 Diperbarui: 2 Juni 2020   11:16 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(sumber www.imdb.com)

Misi utama Schindler adalah melindungi pekerjanya dari eksekusi di Aushwitz, bukan lagi keuntungan. Ia bersama akuntan andal Yahudi, Itzhak Stern (Ben Kingsley) kemudian menyusun daftar pekerja DEF yang berhak mendapatkan stempel untuk pindah ke Brunnlitz, dengan demikian terselematkan dari angkara Aushwitz. Bukan hanya pekerja pabriknya, ia juga menyuap petugas Nazi supaya membebaskan tahanan lain. Semakin besar uang pelicin semakin banyak yang bisa diselamatkan dari kamp jahanam itu. Betapa uang memiliki kuasa besar. Daftar yang ia buat adalah kebaikan sejati, daftar kehidupan.

Pada 7 Mei 1945, Jerman menyerah pada sekutu, dan disiarkan luas melalui radio. Schindler mengumumkan itu di depan seluruh pekerjanya bahwa perang telah selesai, pekerjanya semua selamat, dan justru dirinya sendiri yang menjadi target karena termasuk anggota Nazi.

Adegan tersebut merupakan adegan paling menangkan dan melegakan setelah dua jam kita menyaksikan secara brutal penyiksaan dan pembunuhan sadis yang berlangsung hampir enam tahun.

Saat Schindler hendak pamit merupakan momen paling mengharukan dalam film ini. Ia diberi sepucuk surat yang ditandatangani seluruh pekerjanya, dan satu cincin, hasil peleburan gigi-emas dari pekerjanya, yang berukir tulisan satu ayat di kitab Talmud Ibrani "Barang siapa yang selamatkan satu kehidupan, ia selamatkan seluruh dunia".

Ayat yang menyentuh lubuk hatinya paling dalam. Kemudian ia menangis, menyesal telah menghabiskan banyak uang untuk bersenang-senang, padahal itu bisa digunakan untuk menebus agar melepaskan banyak lagi tawanan. Ia juga menyesal mobilnya yang setara dengan sepuluh nyawa dan pin emas sebanding satu tahanan, luput ia lakukan. Ia menangis untuk pertama kali. "1200 pekerja Yahudi yang kamu telah selamatkan akan menghasilkan banyak generasi" kata Itzhak membesarkan jiwanya.

Generasi itulah mengunjungi pusara Schindler di Yerusalem yang wafat pada 9 Oktober 1974. Ia memang telah mati, tagi bagi orang yang selamat, rasa terima kasih tetap hidup turun ke generasi. Adegan yang sekaligus menutup film dengan klimaks cemerlang.

****

Drama kuat yang menegangkan, lebih dari sekadar kisah sejarah yang menentang kezaliman manusia atas manusia lain. Ini juga tentang kisah sejati kemanusiaan tentang kehidupan.

Film ini dipandang sebagai gambaran kehidupan yang realistis tentang Holocaust, dalam hal kebrutalan Nazi. Telah mengilhami para penyintas untuk menceritakan lebih banyak kisah Holocaust.

Spielberg memilih pendekatan dokumenter hitam putih. Dibuat seotentik mungkin dengan tampilan-tampilan dramatis dengan wajah tersorot tajam dan aksen Yahudi begitu natural, yang pengambilan gambar langsung di Krakow. Tak terbayangkan memproduksi karya film demikian bermutu dan intelektual tinggi seperti Schindler's List. 

Spielberg, yang juga keturunan Yahudi, ingin mengajak kita semua umat manusia merasakan penderitaan kaum Yahudi. Merenungkan mengapa kekejaman jahanam itu bisa terjadi, bukan ingin mengeksploitasi korban perang. Perang mengeluarkan sisi terburuk dari manusia. Tak pernah ada yang baik, selalu yang terburuk.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun