Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Laga Klasik: Malam Ajaib Il Fenomeno di Old Trafford

23 April 2020   10:40 Diperbarui: 23 April 2020   22:48 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ronaldo pada 2003 (sumber:http://www.sport.net/)

Satu pertandingan terhebat sepanjang masa Liga Champions. Sebagai fans fanatik kompetisi elite tersebut, saya masih mengingatnya dengan sangat baik.

Tepat hari ini, 23 April, 17 tahun silam, striker Real Madrid asal Brasil, Ronaldo Luiz Nazario De Lima, mencetak tiga gol menakjubkan ke gawang Manchester United yang dijaga Fabien Barthez, di Old Trafford Stadium. Konon Ronaldo pemain lawan pertama yang menciptakan hat-trick di Teater Impian melawan MU di bawah Manager legendaris, Sir Alex Ferguson. Ronaldo sendiri mengatakan ia tak akan pernah melupakan malam tersebut.

Laga epik tersebut adalah leg-2 perempat final Liga Champions 2003, dipimpin Pierluigi Collina, wasit sangar dari Italia. Pada leg-1 MU menyerah 1-3 di Stadion Santiago Bernabeu, Madrid.

Sangat berat memang mengejar ketinggalan dua gol dari tim seperti Real Madrid, juara bertahan yang diisi kumpulan pesepak bola terbaik : Zinedine Zidane, Luiz Figo, Raul Gonzales, Roberto Carlos, dan tentu saja ll Fenomeno, Ronaldo, bintang yang membawa Brasil juara Piala Dunia 2002.

Namun MU selama masih ditangani Alex Ferguson, selalu optimis dalam situasi paling sulit sekalipun. Mereka masih yakin bakal memukul balik Los Galacticos dengan dukungan 68 ribu fans setan merah. Banyak media dan fans mengamini bahwa peluang MU masih cukup besar.

Rencana awal sudah disusun Fergie, menang 2-0 tanpa balas, sehingga unggul gol tandang dengan agrerat 3-3. Matematis yang sangat sederhana. 

Namun baru menit '12, rencana Fergie sudah berantakan. Gol pertama Ronaldo, bermula dari skema serangan balik yang sangat taktis. Di tepi garis lapangan tengah, Zidane mengontrol bola dengan skill yahud mengecoh dua pemain lawan, kemudian menyodorkan pada Guti yang berdiri bebas di lingkaran besar lapangan.

Guti melihat pertahanan MU lengah karena bernafsu mengejar gol cepat, langsung melepaskan umpan terobosan terukur menuju Ronaldo di antara dua bek MU, Rio Ferdinand dan Jhon O'Shea.

Ronaldo yang mencium darah segar berlari mengejar dan coba dihadang Rio Ferdinand, bek termahal Liga Inggris. Rio adalah bek yang cepat, tangguh, dan pandai membaca permainan sebetulnya, namun kali ini dia mengawal Ronaldo. Rio ketinggalan satu atau dua langkah dan (salahnya) tak melakukan sliding-tackel untuk posisi demikian, sehingga memberikan sedikit ruang untuk Ronaldo melepaskan tembakan dari jarak 16 meter ke gawang Barthez.

Bola dikeker Ronaldo ke tiang dekat dengan tembakan rendah yang sempat memantul permukaan rumput sebelum bersarang. Barthez yang sudah siaga bereaksi tapi telat sepersekian detik. Sangat cepat proses gol, enam detik saja saat aliran bola di kaki Zidane ke Guti dan ke Ronaldo, dan itu membuat Old Trafford kaget, hening sekaligus takjub dengan finishing mematikan Ronaldo. Ferguson tersentak, menggeleng kepala seraya mengunyah permen dengan wajah merah.

MU jauh ketinggalan, 1-4. Rencana awal Fergie gagal. Timnya sekarang butuh setidaknya tiga gol untuk memainkan extra-time. MU harus menang 4-1 malam itu. Sekali lagi, bagi Fergie dan fans MU, harapan itu masih ada, sekecil apapun. Pertandingan masih seru dan jauh dari selesai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun