Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Bombshell", Keberanian Perempuan Melawan Kejahatan Seksual

10 Januari 2020   17:00 Diperbarui: 10 Januari 2020   23:24 219
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster film Bombshell (dok.pri)

Film tema jurnalistik selalu menarik bagi saya. Kisah investigasi membongkar praktik pedofilia pastur gereja katolik oleh tim Spotlight dari surat kabar The Boston Globe pada 2015; perjuangan dan pengorbanan Marie Colvin, wartawan perang perempuan dari koran The Sunday Times pada film Private War (2018), masih menancap kuat dalam benak saya.

Paling anyar pada akhir 2019, satu lagi film latar belakang jurnalistik berdasarkan kisah nyata dirilis menemui penggemar sinema. Judulnya menarik perhatian: Bombshell. Kali ini jurnalistik pertelevisian, mengangkat skandal pelecehan seksual yang dilakukan bos eksekutif Fox News, Roger Ailes, pada 2016, di sela-sela kampanye pemilihan presiden Amerika Serikat yang belakangan dimenangkan oleh Donald Trump.

Korban-korban kekerasan seksual Roger Ailes (Jhon Lithgow) tak lain adalah perempuan-perempuan pembaca berita di stasiun tv yang memiliki puluhan juta pemirsa tersebut. Kumpulan anchor nona-nona blonda berwajah seperti boneka, rok pendek ketat dan sepatu hak tinggi tersebutlah yang kemudian menjatuhkan Roger dari kuasa besarnya. Ia dipecat tidak hormat oleh Rupert Murdoch, sang taipan media tersohor.

Film dimulai saat debat pertama kandidat presiden dari Partai Republik di Quicken Loans Arena, markas klub basket Cleveland Cavaliers. Anchor andalan Fox News Megyn Kelly (diperankan Charlize Theron) mengajukan pertanyaan "menyerang" kepada Trump "Apakah lelaki seperti itu yang harus kami pilih sebagai presiden ?"  Kelly merujuk setumpuk dokumen yang menunjukkan Trump adalah sosok yang memperlakukan perempuan dengan tidak layak.

Pertanyaan yang tentunya menyita perhatian publik dan berakibat panjang. Trump yang responsif mengamuk di Twitter membalas keberanian Kelly. Pun Kelly dan keluarga mendapat serangan teror meskipun dia tengah liburan bersama suami dan anak perempuannya. Ia mengadu kepada Roger, namun alih-alih mendapat perlindungan, Kelly diminta untuk melakukan permohonan maaf. 

Kemudian terjadilah "kompromi" Kelly dan Trump dengan wawancara rekayasa yang menaikkan popularitas Trump. Sikap politik Fox News tak bisa disembunyikan, pro Republikan. Roger Ailes merupakan konsultan media Presiden Amerika Serikat : Richard M. Nixon, Ronald Reagan, dan George H. W Bush. Ketiganya dari Partai Republik.

***

Jay Roach, sang sutradara mengajak kita melacak seluk beluk bagaimana masing-masing perempuan korban kekerasan seksual Roger Ailes, pada awalnya takut untuk berbicara, mencapai titik di mana dia tidak tahan untuk terus bungkam menutup rapat satu kejahatan.

Kelly dengan kecerdasan yang dingin, ternyata bukan yang berani memulai melawan kesewenangan Roger Ailes. Tapi Gretchen Carlson (Nicole Kidman), anchor senior paruh baya yang tidak disukai Roger Ailes. Belakangan diketahui ketidaksenangan Roger Ailes karena Gretchen selalu bisa menolak ajakan kencannya. Makanya Gretchen tersingkir secara pelan-pelan dan kemudian dipecat karena syuting tanpa polesan make-up yang menor. "Tidak ada yang ingin melihat perempuan paru baya menopause berkeringat." Demikian Roger Ailes menghina seksualitas Gretchen secara verbal.

Adegan paling melecehkan perempuan saat sosok Kayla Popsili (Margot Robbie), sebagai anchor baru menemui Roger Ailes di lantai-2 ruangan kerja yang privat. Kayla ingin karirnya melesat cepat seperti Megyn Kelly. Ambisi si- nona yang kemudian dimanfaatkan oleh CEO tua mesum. Ia memerintahkan Kayla mengangkat rok mini hitamnya hingga menampakkan celana dalamnya. Simbol penyerahan diri, dinilai sebagai bentuk loyalitas oleh Roger Ailes. Kayla adalah karakter fiktif yang diciptakan Jay Roach, representasi dari korban kepolosan perempuan muda, ambisius dan naif. Adegan 'audisi' dan pengakuan Kayla telah berkencan dengan Ailes membuat kita semua merasa hancur dan patah hati.

Skandal Roger Ailes bisa terkuak karena Gretchen yang dipecat menuntut Ailes lewat jalur hukum. Namun tuntutan ini butuh banyak bukti pengakuan dari keberanian para korban yang juga telah 'diorbitkan' oleh Roger Ailes, dilema tentunya. Kelly, yang bernasib sama dengan Gretchen mengalami pelecehan, akhirnya berani berbicara meskipun mempertaruhkan karirnya yang sedang di puncak kejayaan. Testimoni Kelly inilah yang telak memukul jatuh Ailes dari tampuk kekuasaan. Demikianlah, satu faktor yang membuat laki-laki terempas dan tumbang dari lingkar kekuasaan adalah berperilaku buruk laki-laki terhadap perempuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun