Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

Malam Minggu Bersejarah di Pantai Bira dan Saatnya Indonesia Bersinar di Panggung Dunia

15 Agustus 2018   19:28 Diperbarui: 10 Desember 2019   07:40 499
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rosiana Tendean mengarak Obor Api Asian Games di Pantai Tanjung Bira (Dokumen Pribadi)

Sekitar pukul 15.00 Wita, pawai Obor Asian Games tiba di Bulukumba dengan dikawal ratusan komunitas mobil dan motor yang menjemput di perbatasan kabupaten Bantaeng-Bulukumba, dan langsung mengarak dengan meriah menuju pelataran Masjid Islamic Center Dato Tiro Bulukumba yang berdiri megah, sebagai tempat resmi prosesi penyerahan obor, dari Panitia INASGOC kepada Andi Syukri Sappewali, Bupati Bulukumba.

Api Asian Games kemudian diarak menuju Pusat Pelabuhan Ikan (PPI) di Bontobahari Tanah Beru, yang juga dikenal sebagai tempat pembuatan kapal Phinisi yang sudah melegenda. Kapal Phinisi telah mendapatkan pengakuan dari UNESCO, badan PBB untuk pendidikan, keilmuan dan kebudayaan, sebagai salah satu warisan budaya dunia.

Dari Bontobahari, rombongan arak-arakan Api Asian Games yang dibawa atlet Pencak Silat asal Bulukumba,  Selvi, dan artis Mario Lawalata, kemudian dilayarkan dengan kapal Phinisi, dan dikawal 45 perahu khas nelayan yang dihias 45 bendera negara peserta Asian Games 2018, menuju Pantai Tanjung Bira.

Sekitar pukul 20.30 WITA, iring-iringan yang mengawal kapal Phinisi pembawa obor, berlabuh di bibir pantai Tanjung Bira. Obor Api kali ini berpindah ke tangan Rosiana Tendean, pebulutangkis nasional era '80 dan '90-an yang berasal dari Makassar.  Rosiana tampil energik dan masih lincah pada usianya yang kini hampir 54 tahun, berlari sekitar 300 meter dari bibir pantai mengarak Obor ke area panggung festival yang menjadi pusat upacara penyambutan Torch Relay di Bulukumba.

Kapal Phinisi dan 45 Perahu berlabuh di Pantai Tanjung Bira (Dokumen Pribadi)
Kapal Phinisi dan 45 Perahu berlabuh di Pantai Tanjung Bira (Dokumen Pribadi)
Di panggung yang megah dengan langit yang bertaburan aktraksi kembang api, rasa nasionalisme saya bergelora saat ikut bernyanyi Indonesia Raya, bersama ribuan masyarakat yang hadir untuk satu malam bersejarah. Kemudian ditampilkan berbagai pertunjukan kesenian yang mengangkat dan mempromosikan kebudayaan Bulukumba dan Sulawesi Selatan. Tak ketinggalan musisi Adi, vokalis Band Naff, menghibur pengunjung dengan lagu-lagu hits.

Panggung Festival Parade Obor Asian Games di Bulukumba (Dokumen Pribadi)
Panggung Festival Parade Obor Asian Games di Bulukumba (Dokumen Pribadi)
*****

Bukan tanpa alasan, pantai Tanjung Bira, didapuk menjadi pusat lokasi festival pergerakan Api Asian Games di Bulukumba. Pantai Tanjung Bira memiliki potensi wisata yang sangat memikat. Pasir putihnya menghampar di sepanjang tepian pantainya; air lautnya sangat jernih, hangat terik matahari yang mengecup tubuh; dan senja pantainya syahdu menenggelamkan matahari.

Sayangnya, potensi pantai Tanjung Bira belum digarap serius, tak terurus dengan baik.  Saya bisa mencatat beberapa permasalahan yang harus dibenahi. Mulai dari kebersihan pantai; penerangan yang minim di malam hari; kekurangan air bersih; dan tentu persoalan utama pada sektor infrastruktur dan transportasi. Akses ke pantai Tanjung Bira tak bisa dikatakan mudah. Butuh enam jam perjalanan darat dari Makassar, yang bakal menghadapi lalu lintas yang kacau, dan aspal jalan yang bolong-bolong.

Padahal jika ingin sektor pariwisata berkembang, selain ditunjang promosi, juga harus memperhatikan infrastruktur dan tetap menjaga kelestarian budaya. Penyelenggaraan Torch Relay Asian Games 2018 merupakan momentum paling tepat untuk mendorong Pemerintah Daerah Bulukumba dan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan melakukan pembenahan pada sektor pariwisata khususnya potensi besar pantai Tanjung Bira.

Keindahan pantai Tanjung Bira di siang hari (Dokumen Pribadi)
Keindahan pantai Tanjung Bira di siang hari (Dokumen Pribadi)
****

Ketika hendak meninggalkan lokasi festival sekitar pukul 22.00, saya kembali menatap debur ombak dan pasir putih halus yang masih kelihatan di bawah puluhan sinar lentera. Saya membatin bahwa ini barangkali satu malam minggu bersejarah di Tanjung Bira yang telah menjadi saksi atas penyambutan semarak Obor Asian Games 2018.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun