Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Uruguay di Bawah Asuhan Sang Maestro

6 Juli 2018   17:03 Diperbarui: 7 September 2018   18:48 642
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.fifa.com/worldcup/teams/team/43930/photos/

Uruguay negara pertama yang menyelenggarakan dan menjuarai turnamen akbar Piala Dunia pada tahun 1930. Dua puluh tahun kemudian Uruguay kembali berhasil menjadi Juara Dunia untuk kedua kali setelah mengubur impian Brasil, tuan rumah yang didukung hampir dua ratus ribu pendukung Samba menyesaki Maracana Stadium. Kekalahan Brasil itu merupakan bencana nasional negara Brasil yang kemudian lebih dikenal dengan "Maracanaizo".

Setelah itu penampilan sepak bola Uruguay mengalami penurunan prestasi. Pencapaian terbaik sepanjang 68 tahun adalah peringkat keempat di Piala Dunia 1954, 1970, dan 2010.

Rusia 2018 merupakan Piala Dunia ketiga bagi  Oscar Washington Tabarez dan pasukan generasi emas kedua Uruguay, setelah Afrika Selatan 2010, dan Brasil 2014. Tabarez juga merupakan pelatih tertua (71 tahun) dan terlama (12 tahun)menangani timnas sepak bola saat ini. Pantas saja dia dijuluki El Maestro.

Delapan tahun silam, 'Uruguay Muda' Tabarez disebut-sebut sebagai 'kuda hitam' yang berhasil menembus semifinal Piala Dunia, dan akhirnya langkah jauh mereka dihentikan dua raksasa Eropa, Belanda di semifinal, dan Jerman di laga juara ketiga.

Pencapaian besar di Afrika Selatan, membuat Uruguay perlahan menemukan kembali identitasnya sebagai negara kuat sepak bola. Setahun kemudian Urugugay membuktikan semifinalis Piala Dunia 2010 buka suatu kebetulan, dengan menjadi juara Piala Copa Amerika 2011. Lebih istimewa lagi gelar tersebut diraih di tanah Argentina, sekaligus mengalahkan Albiceleste yang diperkuat super-star Lionel Messi.

Gelar Copa Amerika tentu menjadikan Uruguay tidak lagi menjadi bayang-bayang Brasil dan Argentina sebagai kekuatan utama sepak bola zona Conmebol. Tidak relevan pula jika Uruguay masih bersatus 'kuda hitam' atau underdog di turnamen besar. Mereka telah kembali menjadi negara unggulan.

Maka dengan percaya diri, Uruguay pasukanTabarez II berangkat ke Piala Dunia 2014 Brasil sebagai 'kekuatan utama'. Setelah peringkat empat di Afsel dan juara di Argentina, impian juara dunia untuk ketiga kalinya, bukan hal mustahil lagi. Idealnya mereka lebih dewasa kali ini.

Uruguay tergabung di grup neraka bersama dua negara juara dunia; Italia dan Inggris. Satu lagi wakil Concacaf Kosta Rika. La Celeste tak diduga kalah melawan Kosta Rika di laga pertama. Namun berhasil lolos secara heroik dengan menumbangkan Inggris 2-1 dan Italia 1-0.

Dua gol kemenangan melawan Inggris dicetak oleh Luiz Suarez, yang tidak bermain pada laga melawan Kosta Rika, karena masih cedera. Suarez di pertandingan itu sangat emosional merayakan dua gol hebatnya, seperti ingin membalas dendam perlakuan buruk FA dan media Inggris kepada dirinya, menyangkut kasusnya dengan bek Patrice Evra di Liga Inggris.

Inggris sendiri bernasib tragis, kekalahan itu membuatnya tersisih dengan cepat karena dua kali kekalahan beruntun. Piala Dunia terburuk dirasakan 'Tiga Singa', karena sudah tak punya peluang ketika masih akan menjalani laga ketiga. Aktor utama itu adalah Suarez.

Langkah Uruguay akhirnya terhenti dari Kolombia di perdelapan final, tanpa diperkuat Luiz Suarez. Uruguay memang lolos dari grup maut, tapi Suarez diusir dari Brasil karena berulah mengigit (lagi) bahu bek Italia Giorgio Chiellini. Dia mendapat sanksi berat akibat ulah tak sportif tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun