Mohon tunggu...
Muhammad Zulfadli
Muhammad Zulfadli Mohon Tunggu... Lainnya - Catatan Ringan

Pemula

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Piala Dunia 1994, Escobar Hanya Berusaha namun Mafia yang Menentukan

10 Juni 2018   15:26 Diperbarui: 12 Juni 2018   20:12 3325
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Favorit Juara

Sejatinya, Kolombia datang ke AS dengan kepercayaan diri sebagai favorit juara, bahkan seorang Pele meyakini bahwa Kolombia paling tidak melaju ke babak empat besar.

Pelatih mereka, Francisco Maturana, membawa pemain era terbaik seperti Carlos Valderrama, Freddy Rincon, Alexis Garca, dan Faustino Asprilla. Termasuk Andreas Escobar --yang konon seusuai Piala Dunia Escobar bakal berkostum AC Milan, tim terbaik Eropa kala itu.

Sama seperti sebelumnya, Piala Dunia kerap menghasilkan kejutan. Kolumbia langsung tumbang 1-3 oleh Rumania di pertandingan perdana.

Diberitakan, banyak petaruh rugi besar dan murka melihat timnas Kolombia melempem. Toh kans Kolombia melenggang masih terbuka karena masih menyisakan dua laga, asalkan tidak kalah di pertandingan kedua melawan tuan rumah. Kolombia tetap dijagokan.

Namun pertandingan yang berlangsung di Rose Bowl, Pasadena, LA, inilah, akan selalu dikenang sebagai pertandingan sepak bola yang mengerikan jika dikaitkan bagi kemanusiaan dan kehidupan pesepakbolanya.

Di babak pertama menit 34, Escobar berupaya menghalau serangan umpan tarik pemain AS, John Harkes, ke area penalti dari sisi kanan pertahanan Kolombia dengan aksi membuang badan. Mencoba memotong bola yang menyusur.

Nahas, bola tersebut membentur ujung sepatunya kemudian bergulir ke gawang Oscar Cordoba yang telah mati langkah.

Sesaat Escobar terbaring telentang dengan tangan menutup mukanya tak menyangka. Skor menjadi 0-1, lalu 0-2, dan akhirnya 1-2.

Hingga pada akhirnya, Kolombia dipastikan angkat koper lebih awal, meski meyisakan satu pertandingan melawan Swiss.

Skuat Kolombia gugur lebih awal dari perkiraan semua pihak, dan Escobar pun pulang kampung yang terus tertekan. Dia bersumpah tak akan menonton turnamen bergengsi itu di televisi. Sampai pada akhirnya Escobar pergi mencari hiburan di klab malam di Kota Medelin. Kemudian ia pun dilaporkan mabuk menengak minuman alkiohol. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun