Mohon tunggu...
Cahyati
Cahyati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Cahyati Aja

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Silase dari Rumput Gajah? Bisa Kok

16 Juni 2021   17:30 Diperbarui: 16 Juni 2021   18:37 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Silase itu Apa?
Silase merupakan awetan basah segar yang disimpan dalam silo/kantong plastik, silo adalah sebuah tempat yang tertutup rapat dan kedap udara, pada kondisi anaerob. Pada kondisi anaerob (tanpa udara) tersebut akan mempercepat pertumbuhan bakteri anaerob yang membentuk asam laktat (Mugiawati, 2013).


Alat dan Bahan
1.Rumput gajah
2.Tetes tebu (molases)
3.Dedak halus
4.Menir
5.Silo/Kantong plastik


Cara Pembuatan
1.Potong rumput gajah sebesar 5-10 cm menggunakan arit, atau dengan menggunakan mesin chopper.
2.Rumput yang sudah dipotong dicampurkan dengan tetes tebu, dedak dan menir.
3.Bahan yang sudah dicampurkan dimasukkan ke dalam silo/kantong plastik sekaligus dipadatkan agar tidak menyisakan rongga udara.


Cara Pengambilan Silase
Proses silase memakan waktu enam hingga delapan minggu. Setelah itu, silo dapat dibongkar. Silase yang telah dikeluarkan dari silo sebaiknya dijemur dan dikering-anginkan terlebih dahulu. Mengambil silase seperlunya saja, tidak boleh terlalu sering membongkar silo untuk mengambil silase. Setelah itu, tutup rapat kembali silonya, agar silase tidak mudah rusak.


Ciri Silase yang Baik
Silase yang baik atau berhasil memiliki rasa dan wangi yang asam, tidak berjamur, tidak berlendir dan tidak menggumpal.
Penggunaan dan Penyimpanan Silase
Silase merupakan pakan yang baik untuk ternak sapi dan domba, tetapi tidak baik untuk kuda dan babi.
Jika ternak belum terbiasa dengan pakan silase maka pemberiannya sedikit demi sedikit dan dicampur dengan hijauan yang biasa dimakan ternak.


Pemberian pada Ternak
Pemberian silase pada ternak harus memperhatikan respon ternak. Karena silase memiliki aroma dan rasa yang khas, tidak semua ternak memiliki respon yang baik terhadap silase.
Berikut ini adalah cara pemberian silase pada ternak menurut Yusriani (2015):
1.Pengambilan silo harus dilakukan secara hati-hati, silo harus segera ditutup agar udara tidak masuk. Silase sebaiknya disimpan dalam silo yang sesuai dengan kebutuhan (sekali ambil isi silo habis).
2.Sebelum diberikan pada ternak, silase diangin-anginkan terlebih dahulu, jangan diberikan langsung pada ternak.
3.Bagi ternak yang belum terbiasa dengan silase, pemberiannya dilakukan sedikit demi sedikit dicampur dengan hijauan segar yang dikurangi secara bertahap. Jika ternak sudah terbiasa silase dapat diberikan sesuai dengan kebutuhan ternak setiap hari.


Setelah membaca uraian di atas diharapkan semua peternak dapat mengaplikasikan teknologi silase ini, karena proses pembuatannya yang sederhana dan tidak rumit. (*)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun