Mohon tunggu...
Andi Kurniawan
Andi Kurniawan Mohon Tunggu... Pejalan sunyi -

penjelajah hari, penjelajah hati

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Menikmati "Rintihan" Via Valen

1 November 2017   12:51 Diperbarui: 1 November 2017   13:25 4350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Kata itu artinya adalah "yang diberi pesen", yang tidak tepat digunakan dalam kalimat tersebut karena sepertinya yang dimaksud adalah "yang ditunggu" atau yang di"antu-antu". Syair itu digunakan sepertinya karena kesamaan rima dengan kalimat selanjutnya. Sesungguhnya kalau mau, ada kata meskipun dalam bahasa Indonesia yang dapat digunakan, yaitu 'yang dinanti-nanti", walaupun mungkin agak dipaksakan. 

Namun demikian, syair lagu tersebut secara umum cukup luar biasa, seperti juga kalimat 'Aku nangis, nganti metu getih putih'. Analogi air mata atau luh dalam bahasa Jawa dengan 'getih putih' atau darah putih merupakan pilihan kata yang menohok dan menimbulkan rasa perih yang dalam (halah... halah...). 

Gaya pembawaan Via dalam menyanyikan lagu juga unik, karena diselipi beberapa bagian ngerap. Meskipun musik rap sudah dikenal luas, namun penggunaannya dalam lagu dangdut mungkin masih terbatas, belakangan juga dipopulerkan juga oleh Nella Kharisma. Gaya bernyanyi semacam ini mungkin menjadi nilai tambah bagi banyak pendengar. Penggunaan terompet sebagai musik, terutama bagian pembuka juga menjadi nilai tambah lagu ini. Meskipun pernah digunakan dalam lagu dangdut lain, yaitu Sisa-sisa Cinta karya Ona Sutra (dinyanyikan Shanti Sartika), namun penggunaan terompet dalam lagu dangdut itu menjadikannya lebih berkelas. Tak heran lagu ini mampu menempus berbagai kelas ekonomi masyarakat, yang tak malu-malu untuk menyanyikan 'musik kampung' itu. 

Selanjutnya, alasan ketiga melejitnya Via Valen adalah arti dari  syair itu sendiri yang menceritakan tentang seorang wanita yang tengah bersedih karena ditinggal kekasihnya karena memilih wanita lain. Meskipun disakiti, wanita itu tetap rela menunggu, hingga rambutnya memutih, meminta dikasihani dan mengharap si Sayang mau kembali lagi padanya. 

Hmm, siapa lelaki yang tidak akan merasa menjadi begitu lelaki mendengar rintihan Via Valen semacam itu? Meskipun tentu Via tentu tidak bermaksud untuk menghiba-hiba pada setiap laki-laki, namun syair lagu ini tak pelak membangkitkan perasaan superior laki-laki atas wanita. Belum lagi dalam lagu itu juga ada syair yang dapat ditafsirkan sesuai nafsu si pendengar, terutama bagian ini: 'gek ndang bali, ngelakoni tresno suci'. Mungkin bagi yang berpikiran 'dewasa', syair itu dapat diartikan sebagai 'tidak sabar untuk bercinta', sebuah syair yang erotis namun lembut dan tidak vulgar. 

Ya begitulah, hanya tulisan iseng siang-siang ketika tidak dapat ide ketika deadline kerjaan sedang mengejar, mungkin bermanfaat :) 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun