Mohon tunggu...
Rizka Alifah
Rizka Alifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Atmosfer Uranus Beraroma Telur Busuk

26 April 2018   09:50 Diperbarui: 26 April 2018   10:22 657
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Uranus, planet ketujuh dari matahari yang juga merupakan planet terbesar ketiga dan planet terberat keempat di Tata Surya. Bentuk permukaan planet Uranus ini mirip seperti bulan dan memiliki warna biru menakjubkan dikarenakan atmosfer Uranus mengadung metana yang berwarna biru. Selain Saturnus, Uranus juga memiliki cincin yang juga cukup terang dan dianggap sebagai planet dengan cincin terterang kedua setelah cincin Saturnus.

Selain hal-hal yang menakjubkan tersebut, ternyata baru-baru ini para peneliti menemukan fakta yang menarik mengenai planet Uranus, lho. Dilansir dari CNNIndonesia, selain metana peneliti juga membuktikan bahwa permukaan paling luar pada atmosfer Uranus ini terdiri dari hidrogen sulfida atau H2S yang merupakan gas yang tidak berwarna, beracun, mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk atau serupa dengan bau kentut.

Kandungan hidrogen sulfida pada permukaan terluar atmosfer Uranus diperkirakan memiliki jumlah sebesar 0,4-0,8 bagian per juta (ppm) di bagian atas lapisan awan Uranus dan lebih sedikit amonia yang ditemukan daripada yang diperkirakan semula

Para peneliti juga berkata jika ada manusia yang pernah melewati awan-awan di Uranus, maka manusia tersebut akan mencium aroma yang tidak menyenangkan, dan aroma beracun.

Bahkan, para peneliti juga mengatakan tak perlu mencium aroma busuk tersebut, mungkin manusia akan tewas sebelum sempat mencium aroma bau telur busuk.

Manusia yang melewati awan-awan Uranus, begitu terpapar atmosfer yang bersuhu minus 200 derajat Celcius (yang terdiri dari helium, hidrogen, metana) akan kehilangan napas, sebelum bisa mencium bau busuk hidrogen sulfida.

Kepala tim peneliti, Patrick Irwin dan timnya memberi pernyataan bahwa permukaan terluar atmosfer Uranus mengandung hidrogen sulfida setelah mengamati Uranus melalui teleskop Gemini Utara dengan NIFS (Near-Infrared Integral Field Spectrometer)  di Hawaii.

NIFS ini mengamati sinar matahari yang dipantulkan dari atmosfer yang terdapat di puncak awan Uranus. Dari pengamatan ini, para peneliti menemukan tanda-tanda hidrogen sulfida.

Sebelum penelitian tersebut, peneliti telah menduga bahwa atmosfer Uranus terdiri dari amonia dan hidrogen sulfida. Tapi, hal ini belum diobservasi secara langsung.

Banyak fakta menarik mengenai Tata Surya yang belum banyak diteliti ya. Semoga dengan penelitian dan penemuan hal-hal baru para ilmuwan, dapat menambah pengetahuan kita.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun