Mohon tunggu...
Rizka Alifah
Rizka Alifah Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Puisi Penistaan Agama?

3 April 2018   14:12 Diperbarui: 3 April 2018   14:28 820
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
foto: nasional.inilah.com

Putri presiden pertama Indonesia, Sukmawati Soekarnopuri kini menjadi masalah lantaran puisi yang dibacakan saat acara 29 Tahun Anne Avantie berkarya, beberapa waktu lalu dinilai mengandung unsur penistaan agama. CNNIndonesia

Puisi tersebut dipermasalahkan lantaran terdapat kalimat sebagai berikut.

Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok
Lebih merdu dari alunan azan mu

Kalimat tersebut dinilai mengandung unsur penistaan agama karena membandingkan azan dengan kidung.

Kidung memiliki persamaan kata dengan tembang atau sekar nyanyian dalam bahasa Jawa baru. Sebagian orang mengenal kata kidung dengan bentuk verba, yaitu mengidung atau bernyanyi.

Puisi tersebut dipermasalahkan oleh pengurus Persaudaraan Alumni 212 Kapitra Ampera. Menurutnya, tidak sepatutnya kumandang azan sebagai seruan waktu ibadah umat Islam dibandingkan dengan karya seni.

Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama juga akan melaporkan Sukmawati ke Bareskrim Polri. Dan Forum Umat Islam Bersatu juga meminta putri Soekarno meminta maaf secara publik, jika tidak dilakukan maka akan dipolisikan.

Sedangkan klarifikasi menurut Sukmawati Soekarnoputri, ia hanya mengarang isi cerita dalam puisi tersebut, dan ia menyelami pikiran masyarakat yang tidak kenal syariat Islam, karena ada kalimat sebagai berikut.

Aku tak tahu Syariat Islam
Yang kutahu sari konde ibu Indonesia sangatlah indah

Aku tak tahu syariat Islam
Yang kutahu suara kidung Ibu Indonesia, sangatlah elok

Memang, tidak semua suara azan bersuara merdu, tapi apakah semua nyanyian bersuara merdu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun