Kalau kawan-kawan mencari band yang berhaluan "Love, Peace dan Friendship", saya yakin jawabannya langsung: Slank. Sementara kalau kawan-kawan mencari parpol berhaluan "Love, Peace dan Friendship" maka Demokrat adalah jawabannya.
Silakan selidik sendiri. Hingga hari ini kader-kader Demokrat tidak pernah main hakim sendiri, tidak main geruduk kantor redaksi berita yang suka menjelek-jelekkan nama baik SBY atau saat harga diri Demokrat diinjak-injak. Masih ingat aksi kerbau Si Buya yang badannya ditempeli pamplet bergambar SBY? Masih ingat kejadian perobekan ratusan atribut Demokrat di Pekanbaru?
Segala penzaliman yang diterima Demokrat dihadapi dengan santun dan beradab. Alih-alih main kekerasan, Demokrat lebih menyerahkan penyelesaiannya ke aparat hukum. Bahkan demontrans yang menghina SBY lewat kerbau Sibuya itu tidak ditangkap atas nama pencemaran nama baik Presiden ke-6 RI.
Sebaliknya, dalam berpolitik, Demokrat menghadirkan politik yang beradab. Esensi dari politik yang beradab adalah adanya kekuasaan yang amanah dan tidak korup dalam arti tidak disalahgunakannya kekuasaan itu. Juga terjaminnya hak-hak politik rakyat termasuk kebebasan berbicara, demokrasi yang tertib, tidak anarkis dan taat pada pranata hukum, dan pers yang merdeka namun juga bertanggung jawab. Inilah salah satu cara untuk membangun politik yang berorientasi pada pembangunan kerukunan bangsa.
Politik beradab yang dihadirkan Demokrat rupanya klop dengan kiprah dari Persaudaraan Persulukan Serambi Babussalam Simalungun. Pimpinannya, Syekh Dr Ahmad Sabban Rajaguguk, menyebut kalau Persulukan Serambi Babussalam Simalungun menyiarkan agama Islam sembari terus menjaga kerukunan umat dan bangsa.
Karena itu, tak heran bila SBY lantas dinobatkan sebagai anggota kehormatan Persulukan Serambi Babussalam Simalungun. Mereka menilai SBY selain berjasa besar bagi Indonesia, sepak terjang SBY juga menunjukan kiprah seorang demokrat yang terus menjaga kerukunan bangsa.
Semasa menjabat Menkopolkam, SBY menjadi sosok terdepan untuk membangun perdamaian di kawasan konflik, semacam Ambon, Sampit dan Poso. Dengan dukungan penuh Demokrat, ketika menjadi Presiden ke-6 RI, SBY sukses menuntaskan konflik Aceh yang telah berlangsung puluhan tahun. Kondisi tanah Papua pun relatif lebih damai setelah implementasi dari kebijakan otonomi khusus.
Dari sini kita bisa membaca kalau Demokrat adalah partai "Love, Peace dan Friendship". Karena Demokrat percaya, Indonesia yang  bersatu, berdaulat, adil dan makmur tidak jatuh dari langit. Kita semua yang harus memperjuangkannya, dan perjuangan ini membutuhkan kerjasama semua anak bangsa. Karena itu membangun kerukunan bangsa adalah pekerjaan penting, adalah kerja sepanjang masa.