Mohon tunggu...
Cristina Balqis
Cristina Balqis Mohon Tunggu... Freelancer - What doesn't kill you only makes you stronger. Except for zombie bites

IRT yang punya prinsip : What doesn't kill you only makes you stronger. Except for zombie bites

Selanjutnya

Tutup

Politik

Asa Difabel Jelang Pemilu 2019

27 Desember 2018   15:55 Diperbarui: 27 Desember 2018   16:14 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kalender akan berganti. Setindak kita akan menjejak tahu baru. Tentu ada harapan besar di hati rakyat Indonesia di tahun depan. Tidak terkecuali para difabel.

Sayangnya, meski Pemilu 2019 akan digelar April mendatang. Hingga sekarang masih sayup-sayup tawaran program-program parpol untuk para difabel. Salah satu yang sedikit itu adalah Partai Demokrat.

Partai besutan SBY ini sudah bertekad untuk meningkatkan harkat dan martabat para difabel. Juga kesejahteraan mereka.

Berbeda pula dengan parpol-parpol lainnya, Partai Demokrat punya rekam jejak yang bisa dipegang untuk urusan perhatian bagi para difabel. Sewaktu SBY memimpin Indonesia, dengan dukungan Partai Demokrat telah diluncur berbagai program-program untuk para difabel.

Program-program itu bersifat dua bentuk. Pertama, Institutional-based program. Ini mencakup program reguler, multi layanan, dan multi target group melalui day care serta subsidi silang, dan program khusus yang meliputi outreach (penjangkauan), Unit Pelayanan Sosial Keliling (UPSK), dan bantuan ahli kepada organisasi sosial dan rehabilitasi sosial berbasis masyarakat.

Kedua, Non-institutional-based program. Ini mencakup pelayanan pendampingan dengan pendekatan family-based dan community-based yang menyelenggarakan Rehabilitasi Berbasis Masyarakat (RBM).

Ketiga, pelayanan sosial lainnya. Ini mencakup Loka Bina Karya (LBK), Praktek Belajar Kerja (PBK), Usaha Ekonomi Produktif/ Kelompok Usaha Bersama (UEP/KUBe).

Salah satu program unggulan era Partai Demokrat masuk ke pemerintahaan adalah Program Asistensi Sosial Orang Dengan Kecacatan (ASODK). Dahulu, program ini bernama Jaminan Sosial Penyandang Cacat (JSPACA). Bentuknya pemberian bantuan dana tunai bagi penyandang disabilitas berat ini.

Program ini dimulai sejak tahun 2006. Pada tahun 2013 tersebar di 33 Provinsi yang mencakup 322 Kabupaten/Kota dengan jumlah penerima sebanyak 22.000 orang.  Tujuannya untuk pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial bagi penyandang disabilitas yang sudah tidak bisa direhabilitasi dan diberdayakan.

Selain itu, pemerintah SBY juga memberi hari tua bagi atlet penyandang disabilitas. Juga diberikan beasiswa bagi siswa tingkat SD dan SMP yang orangtuanya menyandang disabilitas.

Program ini tergolong sukses dan tepat sasaran. Beberapa di antaranya bahkan dilanjutkan oleh pemerintah era Jokowi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun