Mohon tunggu...
Cristina Elysabeth
Cristina Elysabeth Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Never stop learning because life never stops teaching!

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur

Dian Andyasuri, CEO Shell Indonesia yang Memimpin dengan Konsep Servant Leadership

26 Juli 2021   11:07 Diperbarui: 26 Juli 2021   16:42 2018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"The leaders who get the most out of their people are the leaders who care most about their people."

Salah satu sikap atau perilaku positif yang harus dimiliki oleh seorang leader adalah peduli. Rasa kasih sayang atau peduli adalah latar belakang keyakinan seorang leader. Leader memimpin karena perasaan sayang dan peduli. Peduli kepada anggota tim, peduli kepada pelanggan, peduli kepada sesama manusia. Kalau benar sayang, maka tidak wajar leader bersikap kasar. Maka, seorang leader harus lemah lembut. Anggota tim, pelanggan pada hakikatnya adalah orang-orang yang membutuhkan. 

Maka, leader harus berjiwa penyantun. Kepemimpinan pelayan, atau pemimpin yang melayani, (servant leadership) adalah gaya kepemimpinan yang mengedepankan untuk melayani pihak lain. Pemimpin memenuhi kebutuhan orang lain, membantu mereka tumbuh, dan memberikan peluang bagi mereka untuk mendapatkan penghargaan secara materiil dan emosional. Dalam hal ini, pemimpin melampaui kepentingan pribadi untuk melayani orang lain, organisasi dan masyarakat. Pemimpin lebih peduli pada kesuksesan pengikut mereka daripada mementingkan kesuksesan mereka sendiri.

Mengapa penting menjadi pemimpin yang melayani?

Di sebuah perusahaan, kepemimpinan pelayan menciptakan perasaan positif yang kuat antara manajemen dan karyawan. Itu mengarah pada rasa moral yang tinggi. Ketika karyawan puas dengan pekerjaan dan perusahaan mereka, produktivitas tempat kerja meningkat. Berdasarkan pada artikel yang berjudul "Kisah Gadis, Pemuda, Kapten Kapal dan Moral Seorang Pemimpin" yang ditulis oleh Bapak Yupiter Gulo, terdapat lima tokoh dengan moral yang berbeda-beda setiap individu. Dalam artikel tersebut tokoh yang menarik menurut penulis adalah tokoh kelima yakni Pertapa-2 yang memiliki sifat peduli dan kredibel. Tokoh Pertapa-2 ini menjadi representasi para pemimpin yang peduli dan baik hati, suka membantu, dan yang paling penting adalah dapat dipercaya karena dia sama sekali tidak mengambil keuntungan dalam kesusahan dan kesengsaraan orang lain.

Ilustrasi Servant Leader | Sumber : sarjanaekonomi.co.id
Ilustrasi Servant Leader | Sumber : sarjanaekonomi.co.id
Tokoh ini juga mencerminkan seorang pemimpin yang melayani (Servant Leader), yang pada dasarnya lebih mementingkan kepentingan orang lain, pengikut maupun karyawannya daripada kepentingannya sendiri. Berkoban dan membantu orang lain menjadi passion yang hidup dalam dirinya sebagai seorang pemimpin. 

Contoh konkrit dari tokoh si Pertapa-2 tersebut menurut penulis adalah Dian Andyasuri, CEO Shell Indonesia Memimpin dengan Konsep Servant Leadership. 

PT Shell Indonesia adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang minyak dan gas (Migas) yang merupakan cabang perusahaan Shell asal Belanda. Shell di Indonesia menjalankan aktivitas bisnisnya di sektor hulu dan hilir. Di sektor hilir, aktivitas bisnis Shell meliputi BBM, pelumas untuk industri, otomotif dan transportasi, bahan bakar untuk industri kelautan, bahan bakar komersial dan bitumen. Di sektor hulu, Shell merupakan mitra strategis Inpex, operator Masela PSC yang meliputi lapangan gas Abadi.

Mampu menduduki jabatan Presiden Direktur dan Country Chair Shell Indonesia jelas sebuah prestasi yang sangat mentereng dan sangat sulit diraih. Namun, hal itu tak membuat Dian Andyasuri lupa dengan misi leadership yang telah lama ia cita-citakan. Wanita yang diangkat sebagai CEO Shell Indonesia pada 1 Januari 2020 ini memang sangat concern dengan pengembangan SDM di perusahaannya. Hal itu tampak dari program dan perhatian yang ia curahkan selama menjadi CEO Shell Indonesia.

"Filosofi leadership saya adalah konsep servant leadership. Sebagai leader, we are here to serve to help our team achieve their full potential beyond what they think they can," perempuan Indonesia pertama yang menjabat sebagai Presdir Shell Indonesia ini menjelaskan. Baginya, sebagai CEO, sangat penting untuk tidak hanya mendengarkan, tetapi juga mengobservasi secara langsung. "Saya menginvestasikan waktu saya untuk mendengarkan tim dan mengobservasi mereka agar mereka selalu tumbuh," Dian menjelaskan.

Menurutnya, bisnis bukan sekadar urusan profitabilitas, tetapi juga bagaimana agar tim yang menjadi anak buah bisa sukses, mendapatkan promosi terus-menerus, dan menjadi global leader. "Jika tim bagus, sudah pasti bisnis profitable dan sustainable. Saya selalu fokus ke people dan menikmati coaching session dengan mendengarkan challenge mereka, serta membantu mereka menghadapi tantangan pekerjaan," Dian menjelaskan prinsip kepemimpinannya. 

Sebagai leader, Dian memotivasi dan membantu karyawan untuk terus tumbuh dan menggali potensi mereka. Baru-baru ini Shell memperkenalkan leadership framework yang bernama learner mindset atau pola pikir pembelajar. "Kita harus belajar secara agresif, mengerti situasi di tengah uncertainty, dan mencari solusi. Kita juga harus berani bereksperimen dengan berbagai solusi, misalnya melalui digital platform, dll.," katanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun